Saat Ye Congling melihat pemuda yang berpakaian mewah, dia langsung berlari kepadanya seakan ia adalah penyelamat hidupnya.
"Kakak Senior Mo, kenapa kamu baru datang sekarang! Aku baru saja dibully oleh seseorang! Wuuu…"
Ye Congling memeluk pemuda yang berpakaian bagus itu, menangis sedih seperti bunga pir yang basah oleh hujan, membangkitkan rasa iba di hati orang lain.
Melihat kondisi Ye Congling, alis Mo Yucheng segera berkerut.
Sejak Ye Congling bergabung dengan Aliran Pedang Darah, Mo Yucheng telah menaruh perasaan pada gadis dari dunia awam ini.
Kini, melihat gadis yang dia sukai dibully, tentu saja Mo Yucheng tidak akan tinggal diam!
"Jangan panik, ceritakan dengan pelan-pelan, siapa yang berani membullymu?!" dia menuntut.
Setelah itu, Ye Congling menceritakan insiden yang terjadi sebelumnya dengan tambahan ceritanya.
Setelah mendengar cerita Ye Congling, Mo Yucheng menjadi sangat marah.
"Ini keterlaluan!"
Mo Yucheng, dalam kemarahan, melemparkan tinjunya ke tanah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com