"Bagaimana jika Chai Xiyang juga meninggal..."
Ayah Chai tidak berani untuk berpikir lebih jauh. Dia hanya memiliki satu anak laki-laki. Jika dia meninggal, apa yang akan Keluarga Chai lakukan?
Walaupun mengenakan pakaian pasien, Chai Xiyang terlihat semangat, bersandar pada sofa.
Dia berkata dengan senyum samar, "Jangan khawatir, aku tidak akan mati. Jika aku mati, Ayah, silahkan sumbangkan seluruh hartamu."
"Bagaimana mungkin?!" Kong Minjuan secara naluriah membantah, "Kekayaan yang ayahmu kerjakan keras untuknya seharusnya secara alami menjadi milikmu, Xiyang. Jangan berpikir hal yang tak masuk akal, kamu akan baik-baik saja, aku yakin."
Kong Minjuan selalu begitu lembut dan berbudi di depan ayahnya.
Chai Xiyang tersenyum sinis, "Yang aku katakan adalah, jika aku mati, semuanya seharusnya didonasikan, bukan?"
"Ayahmu masih membutuhkannya untuk pensiun." Kong Minjuan membantah.
Chai Xiyang mengangguk dengan sarkastis, "Ya, kita juga perlu menyimpannya untuk pensiunmu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com