Pada saat ini, sikap Jing Zhen benar-benar berbeda dari ketika dia berada di lokasi syuting. Meskipun dia tanpa ekspresi, seseorang bisa melihat semburat kebangsawanan dalam tingkah lakunya.
Matanya yang lebar kini dipenuhi dengan kedinginan.
Dia melirik ke arah Bai Xiaojiu. Hanya sekilas pandang, tapi Bai Xiaojiu merasakan tekanan yang sangat kuat.
Lalu Jing Zhen mengalihkan pandangannya dan duduk dengan tenang di sofa.
Bai Wei berusaha keras untuk bangun dari tempat tidur rumah sakit.
Jing Zhen mengangkat tangannya dan memberi isyarat. "Bilang saja kalau ada yang perlu, tidak perlu serius seperti itu."
Bai Wei menghentikan gerakannya dan mempertahankan posisinya di atas tempat tidur sambil terus menghormati, "Baik."
Jing Zhen memandangnya.
Ada semburat pesona memikat pada ujung alis matanya yang terangkat. Namun, Bai Wei bahkan tidak berani memandangnya. Bai Wei sangat hormat dan juga penuh dengan ketakutan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com