```
Semua orang tegang, menatap dengan kaku ke pintu masuk ruang operasi.
Yang pertama keluar adalah direktur.
Dia mengusap keringat dingin di dahinya, wajahnya pucat seperti kertas, yang membuat tiga orang itu merasa tidak nyaman.
Austin bergegas ke arahnya, "Direktur, bagaimana keadaan adik saya?!"
Direktur itu tergagap, "Kami sudah melakukan yang terbaik, namun kami masih belum bisa menghentikan pendarahan..."
Kalimat ini membuat Austin beku di tempat.
Nyonya Gill tersandung beberapa langkah, menopang dirinya dengan dinding di belakangnya.
Bahkan Matias tenggelam ke dalam keputusasaan yang sunyi.
Di saat itulah Keira juga muncul.
She took off her cap and mask and smoothed her tightly bound hair as she stepped out, only to be confronted by Austin. "Apakah ini ulah kamu? Apakah kamu yang membunuh adikku?!"
Keira bingung.
Sebelum Keira bisa berbicara, direktur buru-buru menyela, "Pak Gill, bukan seperti itu, biarkan saya selesaikan apa yang ingin saya katakan..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com