Nara berhenti sejenak.
Rasanya seolah-olah sebuah kenangan hendak meluap dari pikirannya.
Namun, ada lapisan tipis yang mencegahnya mengingat kembali.
Ia ingin melihat ponselnya ketika gadis muda yang membeli sayuran berkata, "Maaf, saya belum melihatnya."
Pemuda itu segera menyimpan ponselnya dan melanjutkan jalannya.
Nara tidak mendapat pandangan yang jelas tentang layar ponselnya.
Ia mengerutkan keningnya.
Ia tak bisa menahan diri untuk mengikutinya...
Pria ini tidak lain adalah putra tertua dari keluarga Gill, Morgan, yang tidak menyadari gadis itu mengikuti dia saat ia terus bertanya-tanya di pasar.
Saat itu, dua pria berjas datang dari kejauhan.
Mereka terlihat benar-benar tidak cocok di pasar yang kumuh dan rusak itu.
Nara menonton mereka, tak bisa berpaling.
Setelah sesaat, suara tiba-tiba datang dari belakangnya. "Hei, saya bicara denganmu, minggir! Apa yang sedang kamu perhatikan sehingga kamu tidak mendengar saya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com