webnovel

(hypmic) little girlfriend : yamada Ichiro x Aloni

Aloni menatap tubuhnya dengan muram. Saat ini dia dan pacarnya berada di ruang tamu rumah Yamada, yaitu rumah pacarnya.

Dia duduk di sofa tepat di sebelah pacarnya dan berkata dengan sedih.

"Ichiro.... Apakah... Kau mau putus?"

Pemuda berambut hitam itu membeku, dia tanpa sadar menjatuhkan remote tv dan menoleh ke arah gadisnya itu.

Meraih kedua bahunya yang kecil dan mencengkramnya erat. Suaranya penuh keterkejutan.

"Siapa yang mengatakannya!?"

Aloni mengernyitkan keningnya"s-samatoki"

Ichiro mendecakkan lidahnya, wajahnya menggelap. Suaranya penuh kebencian"bajingan itu.... Berani-beraninya..."

Aloni yang tidak tahan akhirnya menjangkau tangan Ichiro, mata birunya berkaca-kaca.

"Ichiro... S-sakit"

Ichiro menyadari bahwa dia mencengkramnya terlalu erat, merasa bersalah. Dia dengan menyesal memeluk Aloni dan menjebaknya dalam pangkuannya.

"Maaf..."katanya dengan sedih. Aloni mendongak melihat wajah Ichiro yang menatapnya layaknya anak anjing dan tertawa tanpa sadar.

"Tidak apa-apa..."

Ichiro mempererat pelukannya dan berkata dengan posesif.

"Aku tidak akan pernah putus"

"Kau milikku, Aloni"

Kedua lengan pria itu melilitnya, menjebaknya dalam sebuah kehangatan.

Aloni tidak bisa membebaskan dirinya, wajahnya memerah karena kata-kata manisnya. Dia menutup wajahnya.

"Tapi aku tidak pantas untuk mu... Aku terlalu kecil.... Tidak ada yang menyukai gadis kecil seperti ku..."

Ichiro mengakui bahwa kata-katanya benar. Aloni sendiri memiliki tubuh yang sangat mungil. Bahkan terlalu mungil layaknya gadis kecil.

Tidak heran untuk Aloni merasa minder karena tingginya sendiri adalah 138 cm di usianya ke 18 tahun

Sedangkan pacarnya yang 1 tahun lebih tua darinya setinggi 185 cm.

Siapa yang akan percaya?

Bahkan polisi akan mencurigai Ichiro sebagai pedofil jika melihat mereka berkencan.

Meskipun begitu...

"Aku tidak peduli. Bagaimana pun pandangan orang lain. Aku mencintaimu Aloni"

Ichiro membalikkan tubuhnya, membuat wajah Aloni dan Ichiro saling berhadapan.

Aloni memperhatikan mata belang Ichiro yang indah. Panas menyebar di wajahnya, membuat warna kulitnya menjadi kemerahan.

Aloni mengalihkan wajahnya.

"Ah... T-ta-tapi..."

Ichiro mengangkat tubuh Aloni dan berbisik"tapi apa?"

Nafas hangatnya yang disemprotkan di telinganya, membuat Aloni bergidik. Wajahnya semakin merah. Suara seraknya yang bernada rendah membuat tubuhnya meleleh.

"Tapi apa Aloni?"

"Bukankah kau mencintaiku?"

"Lihatlah wajahku, Aloni. Katakanlah kau mencintaiku.... Bukankah begitu?"

Aloni tidak bisa berkata-kata. Wajahnya sudah semerah tomat. Dia dengan mata kesalnya yang berkaca-kaca berkata.

"Aku mencintaimu, Ichiro Yamada"

Ichiro tertawa rendah sebelum mencium bibirnya dengan lembut lidahnya menyentuh bibir kecilnya dan mencicipinya sedikit kemudian melepaskannya.

"Aku mencintaimu, Aloni. Sangat mencintai mu"

Seolah mengingat sesuatu mata Ichiro berkilat dingin, dia dengan lembut mengusap rambut Aloni dan berkata.

"Jauhi bajingan Samatoki lain kali ok?"

Aloni memiringkan kepalanya"kenapa?"

Ichiro dengan santainya berkata"karena aku tidak menyukainya. Dia adalah Yakuza yang melakukan hal-hal buruk. Bagaimana jika kau terluka dan mendapatkan hal-hal buruk dari nya??"

Aloni yang berpikir positif mengangguk"baiklah"

Dia tidak akan mendekati samatoki lebih sering lagi. Lagipula dia hanya datang ketika dia ingin bermain dengan Nemu.

Ichiro menatap gadis kecil di tangannya dan tidak bisa mencubit pipinya yang tembem.

"Imut"

Aloni sekali lagi memerah.

__________________

Nemu dengan gembira berlari ke arah Aloni dan mengangkatnya sebelum memeluknya erat.

"Aloni aku merindukanmu!"

Aloni dengan kesal berkata"turunkan Aku!"

Nemu tertawa"tidak mau! Aku akan menculik mu!"

Aloni tertawa"pacarku akan marah"

"Ichiro tidak akan marah jika aku meminjam mu untuk pesta piyama 1 malam"

Aloni berpikir sejenak"tapi Ichiro berkata bahwa dia tidak ingin aku pergi ke rumah kalian"

Mendengus kesal, Nemu menurunkan Aloni dan bergumam"kalau saja kakakku lebih cepat"

Aloni memiringkan kepalanya"kau mengatakan sesuatu Nemu-san?"

Nemu menggeleng dan memegang tangan Aloni"kalau begitu mari berbelanja bersama saja!"

Aloni berpikir sejenak, dan kemudian mengangguk"kalau begitu ayo!"

Nemu memegang tangan kecil Aloni dan mengajaknya berkeliling mall, dengan uang saku yang di dapatkan nya dari bekerja di cuohku ditambah uang dari samatoki, tentunya Nemu bisa membeli banyak barang dan pakaian untuk Aloni!

Yup dia berniat untuk menjadikan Aloni boneka modelnya yang lucu.

"N-nemu.... I-ini terlalu...."Aloni memerah, wajahnya yang tembem terlihat malu-malu menatap Nemu yang membeku.

Nemu yang memegang cola di tangannya tanpa sadar meremas cola itu, dengan wajah shock serius berkata pada saller di sampingnya.

"Bukankah dia terlalu imut?"

Saller yang membeku itu tersadar dan berkata serius menjawab Nemu.

"Dia adalah gadis kecil paling imut yang pernah kulihat. Pakaian itu terlalu sempurna untuk nya"

Namu mengangguk"aku akan membelinya"

Nemu kemudian menjangkau dress loli berwarna pink, dia memperhatikan model pakaian itu dan membawanya menuju kasir.

"Aku beli ini. Dan pakaian yang di kenakannya"

Aloni buru-buru menghampiri Nemu dan berseru"ini pakaian anak SMP!!!!"

Nemu mengangguk"aku tahu itu"

Aloni : kau gila?

Nemu kemudian membeli aksesoris kucing dan mengenakannya di Aloni, oh dia juga pakai tapi versi serigala.

Nemu yang melihat penampilan Aloni berkedip kosong.

Nemu : keimutan jenis apa ini?

Dia mencengkram hidung nya dan merasakan lelehan amis pada penciumannya.

Aloni terkejut"ne-nemu-san! Kau mimisan!!!"

Nemu jatuh berlutut di hadapan Aloni, wajahnya menatap lantai seolah-olah meratapi kekalahan. Dia memukul-mukul lantai keramik mall itu dibawah tatapan aneh semua orang.

"Sial..... Aku benar-benar ingin menculiknya!"Gumam Nemu.

Aloni merasakan tatapan semua orang tertuju pada dia dan Nemu. Namun dia juga termasuk bagian pusat perhatian....

Aloni memerah karena malu. Penampilannya yang kecil imut pemalu membuat orang-orang tanpa sadar tertarik padanya.

Salah satu anak laki-laki mendekatinya"apakah kau seorang model anak?"

Aloni menggeleng"maaf aku bukan model ataupun anak-anak. Aku sudah dewasa"

Aloni menunjukkan KTP nya.

"Ah.... Kalau begitu bisakah kita berfoto bersama?"Seorang wanita dengan berbinar-binar mendekati Aloni.

Aloni ingin menolaknya namun sebelum dia bisa membuka mulutnya, Nemu segera memeluk tubuhnya dan berkata dengan posesif.

"Maaf gadis kecil ini milikku!"

Nemu kemudian membawa Aloni untuk makan siang dan kemudian membawanya menuju rumahnya, karena dia ingin mengembalikan majalah yang dipinjamnya dari Aloni.

Samatoki yang menunggu di depan rumah membeku melihat penampilan Aloni. Wajahnya yang tampan segera memerah.

Nemu terkekeh melihatnya"Aloni sangat imut bukan?"

Samatoki mengalihkan wajahnya"bukan urusan ku..."

Nemu menggeleng tidak berdaya dan berkata kepada Aloni"tunggu disini, aku akan mengambil majalah nya sebentar"

Aloni mengangguk dan di tinggalkan bersama Samatoki. Dia dengan tenang duduk dan mengayun-ayunkan kakinya di teras.

"Sebenarnya kau terlihat sangat imut"Samatoki akhirnya berbicara setelah sekian lama terdiam.

Aloni berkedip"terimakasih"katanya sambil tersenyum.

Samatoki menatap wajah kecil Aloni yang seukuran telapak tangannya, dalam hatinya dia sangat iri dengan Ichiro.

Bagaimana bisa gadis seimut ini menjadi miliknya?

Samatoki tahu dia tidak bisa menahan perasaan nya lebih lama lagi, jadi dia akhirnya berkata.

"Aku menyukaimu Aloni"

".....!?"

Aloni tercengang dia menatap Samatoki dan dengan tidak percaya berseru.

"Aku sudah memiliki Ichiro!"

"Aku tahu"

"Tapi aku tetap menyukai mu"

Samatoki dengan tenang berkata"belum tentu kalian akan menikah. Jadi aku akan menunggumu sampai kau dan Ichiro putus"

"Itu tidak akan pernah terjadi"sebuah suara menginterupsi mereka.

Samatoki mendecakkan lidahnya"Ichiro...."

Ichiro tertawa"rindu aku?"Meskipun dia menatap Samatoki namun jelas pertanyaan itu tertuju pada Aloni.

Nemu yang kembali melihat suasana aneh menyelimuti Aloni, ichiro dan abangnya.

Dia hanya berkedip dan menyerahkan majalah Aloni"terimakasih Aloni!"

Aloni dan Nemu saling bertukar kata sebelum akhirnya mereka berpisah.

Ichiro menggendong pacar kecilnya di tangannya di bawah tatapan orang-orang yang melihatnya Aloni di tangannya.

Aloni memerah"turunkan aku..."

Ichiro menggeleng"tidak"

"Apakah kau marah?"

"Tidak"

"Lalu kenapa-"

"Aku sangat cemburu"Ichiro melirik orang-orang yang menatap Aloni disekitarnya dengan tatapan obesesi.

Dalam hatinya dia berpikir bahwa orang-orang itu pasti sangat ingin melihat Aloni setiap hari lagipula Ichiro sudah sering melihat mereka di jalan ini setiap Aloni pulang dan pergi dari rumahnya.

Sungguh pacar kecilnya ini memiliki banyak stalker.

Ichiro menghela nafas dan mencium kening Aloni.

"Bagaimanapun juga aku tidak akan pernah putus darimu"

Ichiro tersenyum lembut dan membawa pacar kecil pulang untuk di culik. Dia sudah meminta izin mertuanya, dan untuk satu malam dia diizinkan selama dia tidak berbuat macam-macam kepada Aloni.

Sesampainya di rumah mereka berdua di sambut oleh adik-adiknya Ichiro.

"Ichi-nii nee-chan!!"

"Nii-san! Nee-chan"

Saburo dan jiro menyambut mereka dengan senyum lebar.

Aloni akhirnya di turunkan Ichiro dan menghampiri mereka"Jiro saburo, kami pulang!"

"Selamat datang kembali"

Jiro dan saburo dengan gembira menyambut mereka berdua, mereka pun segera mengajak Aloni dan Ichiro untuk makan.

Bagi kedua orang itu, Aloni sudah menjadi bagian dari keluarga mereka.  Selain memiliki wajah imut, sifat Aloni yang merawat dan menjaga orang lain membuat mereka tersentuh. Memiliki kakak seperti Aloni pastinya membuat mereka menjadi 100% siscon seperti mereka yang brocon pada Ichiro.

Saburo dan jiro bersyukur Ichiro menculik Aloni. Mereka benar-benar menyukai Aloni.

"Nee-chan kau sangat imut!"Saburo tersipu melihat Aloni yang mengenakan pakaian SMP. Dalam benaknya jika Aloni menjadi teman sekelasnya dia pastinya akan menjadikan Aloni sebagai pacarnya.

Jiro sendiri melamun dengan wajah merah.

Ichiro mengeleng melihat mereka bertiga. Dalam rumah Yamada itu suara tawa ceria bergema di malam penuh bintang.

End.

Chapitre suivant