webnovel

Pertemuan

pertemuan

Perusahaan HANNAM adalah salah satu dari 3 perusahaan raksasa di Korea Selatan, untuk harga saham perlot mereka saja senilai 10 juta won.

HANNAM bergerak di bidang marketing dan juga resort

Karena itu, mereka memiliki beberapa mall, caffe, restaurant, dan bahkan sebuah club malam.

Mall mereka yang bernama HANNAM Departement Store memiliki 60 cabang yang tersebar di seluruh Korea, dan itu belum termasuk mall mereka yang berada di luar negeri

Pada Tahun 1985 putra Park Byungho, yang bernama Park Joonho, memutus untuk menikah dengan anak dari pemilik perusahaan IT serta pendiri dari perusahaan mode yang bernama Lee Il Hwa. Berkat pernikahan itu mereka memiliki 4 orang anak

Rumor kalau artis sekelas Bae Suzy yang akan menjadi model untuk pakaian musim semi yang akan segera di luncurkan oleh Bassel seperti nya sudah terdengar saat heboh di kalangan masyarakat umum.

Suzy sangat sopan di lokasi pemotretan dia selalu tersenyum dan membungkuk pada setiap orang untuk menyapa mereka

Il Hwa berharap setidaknya putranya Park Sang Hyun akan menikah dengan perempuan yang memiliki kepribadian yang sama seperti Suzy

"Imo"

Suzy melihat Il Hwa yang berada di kejauhan dan segera berjalan untuk menghampiri nya

"Imo ada disini! aku tidak tau imo akan menyempatkan waktu untuk datang" mendengar hal itu Il Hwa hanya bisa tersenyum

Seperti semua orang dia juga penasaran dengan kinerja dari model terbaik mereka

"Apa aku tidak sopan?"

Suzy ingat dia datang untuk bekerja tapi dia malah memanggil presdir direkrut Bassel dengan sebutan bibi

"tidak apa-apa, kau bahkan sudah memanggil ku seperti itu dari kecil"

Sebenarnya Suzy adalah Putri dari

Kim Sungryung mantan pramugari yang pernah bersekolah di SMA yang sama dengan Il Hwa

"Apa kau masih sering bertemu dengan Sang Hyun?"

Il Hwa tiba-tiba saja ingat dengan anak itu setelah pembicaraan yang panjang dengan Joonho, tentang putri dari Lim Sung Ha

"Sang Hyun Sunbae? aku rasa tidak, aku bertemu dengan nya sekitar 6 bulan yang lalu, bahkan saat acara reuni kampus pun Sunbae sama sekali tidak hadir"

Sang Hyun sama sekali tidak dekat dengan keluarganya dan dia juga sudah tinggal sendirian sejak kelas 10

"Seharusnya dulu aku lebih memperhatikan nya"

Il Hwa berbicara sambil menghela napas

Sekarang penyesalan hanya lah penyesalan

--------

Sang Hyun berada di Busan untuk kepentingan bisnis dan sekarang dia akan menginap di hotel milik keluarga nya

Dia datang bersama pengawal Pribadinya Lee Hochan

Hochan adalah seorang pria nerd dengan kaca mata 7 tahun yang lalu dia mendapatkan operasi lasik untuk memperbaiki pengelihatan nya

Manager hotel di tempat itu seperti nya datang untuk menyambut

Sang Hyun secara langsung, sebelum membuka pintu dia terlihat merapikan pakaian nya terlebih dahulu

Sang Hyun dengan jubah mandi berwarna hitam terlihat mencoba untuk duduk di sudut ranjang nya

rambut nya masih terlihat basah, seperti nya dia baru saja selesai mandi

"Halo Park Sajangnim perkenalkan Saya adalah Choi Kjun Manager hotel di tempat ini"

Kjun senang bisa menyambut

Sang Hyun secara langsung

Sang Hyun terlihat sangat tampan di kehidupan nyata, dia pikir pria kaya dan tampan hanya berada di dalam drama!

tapi Sang Hyun malah berpikir sebaliknya saat melihat Kjun

Kjun adalah seseorang pria gemuk dengan perut bulat seperti ikan buntal, selain itu dia juga mewarnai rambut nya sendiri dan itu terlihat sangat mencolok, apa dia berpikir dia adalah seorang idol? Seharusnya dia berpenampilan jauh lebih rapi tidak hanya mengikuti trend yang ada

dia sama sekali benar-benar terlihat tidak kompeten

"jadi seperti ini Manager hotel di Busan, apa Direktur Ahn yang sudah menyuruh mu untuk meminta maaf secara langsung kepadaku?"

Sang Hyun sebenarnya tidak senang di sambut oleh seorang pria, dia akan lebih senang jika yang sayange ke dalam kamarnya adalah seorang gadis cantik dengan tubuh indah yang mirip seperti seorang model

Sang Hyun melihat ada beberapa resepsionis cantik yang berdiri di depan sana, namun itu membuat nya sedikit kecewa karena mereka hanya berdiri di depan untuk menyambut para tamu

"Tidak, saya datang atas keinginan saya sendiri, dan saya juga ingin meminta maaf atas insiden yang terjadi"

Insiden? ah, sekarang Sang Hyun kembali mengingat nya

Bagaimana kedua resepsionis bodoh itu menawarinya untuk menginap disana dari pada membawanya untuk masuk ke Resident room

"sebelum nya, Apa ada yang anda butuhkan?"

Kjun tau sejak Sang Hyun sudah tidak senang dengan nya

dia mulai melirik kearah sofa pria kasar itu bahkan sama sekali tidak mempersilahkan nya untuk duduk

"Jika kau begitu merasa bersalah, seharusnya kau membawa dia ke dalam kamar ku untuk meminta maaf secara langsung"

Sang Hyun memperhatikan ruangan yang terlihat begitu sempit dan juga sangat jelek itu

Apa beginikah pelayanan yang seharusnya dia terima? di hotel miliki nya sendiri?

"Wanita yang terlihat mirip dengan Kim Tae Hee bawa dia ke dalam kamar ku" Sang Hyun terlihat begitu Kesal dia masih ingat, bagaimana Jiyeon sempat mengumpat di hadapan nya

"Kim Tae Hee?"

Kjun terlihat sangat kebingungan, kenapa Sang Hyun malah menginginkan orang lain

dan siapa Kim Tae Hee yang sedang Sang Hyun maksud?

"jadi kau tidak mau membawa nya ya?" seharusnya setelah di suruh dia langsung pergi bukan nya malah mematung seperti itu

"Baiklah Park Sajangnim"

Kjun memutuskan untuk segera pergi dari sana sebelum Sang Hyun menyalah gunakan kekuasaan dengan memecatnya

Seperti nya rumor yang selama ini dia dengar itu adalah kebenaran, dia pikir itu hanya karangan dari reporter yang membenci nya

------

Kjun segera berjalan menuju meja front office Jiyeon adalah satu-satunya orang yang terlihat mirip dengan Kim Tae Hee di tempat itu dan semua orang mengakuinya

Entah apa yang sedang Sang Hyun pikirkan tapi dia mulai memanggil Jiyeon

"Hya Park Sajangnim ingin segera bertemu dengan mu. Seperti nya kau sudah melakukan kesalahan yang sangat buruk kepadanya"

Jiyeon segera melirik kearah Luna dia ingat bagaimana dia yang sedang menelfon dengan

Shin Jung Han tidak sengaja mengumpat tempat di depan orang itu

Seperti nya sekarang dia harus membayar kesalahan yang sudah dia lakukan sendiri

"Tapi Manager Choi Aku____"

"Datang lah ke kamar 305 secepatnya"

Kjun menaruh kartu akses di atas meja dan segera pergi dari tempat itu

"Seharusnya dia segera meminta maaf saat tau sudah berbuat salah, aish seperti nya aku akan segera di pecat"

Jiyeon masih bisa mendengar perkataan Kjun dengan sangat jelas dari kejauhan, seperti nya kepala nya yang kacau sudah tidak bisa di jernihkan lagi

"Jika kau mau aku menemani mu"

Jiyeon langsung menolak tawaran dari Luna

karena jika Luna pergi maka siapa yang akan menyambut para tamu

karena sekarang adalah jam kerja mereka dan semua Sunbae juga sudah kembali kerumah sekitar 5 menit yang lalu

"Jiyeon~ah aku akan mendoakan mu"

Jiyeon terlihat berusaha menguatkan hatinya dan segera mengambil kartu akses dari atas meja

Dia tidak ingin di pecat dari sana seperti Manager Choi

--------

Jiyeon berdiri di depan pintu kamar 305 dengan perasaan cemas

dia tau kalau mengumpat bukan lah hal yang sopan, tapi sudah sangat jelas dia bukan mengumpat kepada orang itu, terlebih lagi dia sudah meminta maaf dengan begitu tulus untuk semua hal yang sudah terjadi

lantas apa lagi yang pria itu inginkan sekarang?

"Masuklah, gunakan kartu akses yang ada di tangan mu"

Jiyeon melirik pada kartu akses yang ada di tangan nya

Seperti nya dia juga sudah tau tentang hal ini

Jiyeon memutuskan untuk segera membuka pintu, dia melihat seseorang yang berada di dalam ruangan itu, tapi tidak terlalu jelas, dia memutuskan untuk masuk lebih jauh ke dalam

"bagus juga, tidak seperti yang aku pikiran" Sang Hyun membelakangi Jiyeon sambil melihat keluar jendela

memuji pemandangan laut yang ada di luar sana

Mereka benar-benar menyebut ini sebagai ocean view

Jiyeon melihat kelantai dengan perasaan bersalah, bahkan kata yang terdengar seperti pujian itu dia tau sebenarnya itu hanya lah sebuah hinaan

Sang Hyun mulai berbalik dan berjalan menghampiri Jiyeon

"Apa 100 juta won cukup? aku rasa gaji mu tidak sebanyak itu"

Mendengar hal itu Jiyeon langsung mendongakkan kepala nya menatap kesal kearah Sang Hyun

Sebenarnya apa yang sedang pria ini coba untuk tawari?

kalau saja dia bukan tamu kehormatan disana Jiyeon pasti sudah langsung menampar wajah nya dengan keras karena sudah berbicara serendahan itu

Sang Hyun melambaikan tangan nya di hadapan wanita itu yang membuat lamunan Jiyeon tentang menampar Sang Hyun segera buyar dengan begitu saja

"Apa yang sedang kau pikir kan?"

Jiyeon terlihat tersipu dan langsung memalingkan wajahnya setelah Sang Hyun menggoda nya dengan pertanyaan yang meremehkan

Sang Hyun hanya bisa tersenyum seperti nya wanita ini sudah berharap lebih

Sang Hyun langsung menunjuk kearah meja

Wine tahun 1994 yang sudah dikirim ke dalam kamarnya sebagai permintaan maaf

"Aku hanya ingin kau menemani ku untuk minum" Jiyeon langsung memasang tembok yang sangat kokoh di antara mereka

"tapi saya tidak minum alkohol"

Jiyeon secara langsung menolak semua tawaran itu

Apa dia terlihat seperti orang yang sedang berkerja di distrik merah?

Kenapa pria ini terlalu memandang rendah dirinya

"Benar juga, minum sendirian juga tidak terlalu buruk"

Sang Hyun hendak ingin pergi dengan membelakangi Jiyeon namun wanita itu langsung menahan lengannya

Entah kenapa kalimat itu lebih terdengar minum dengan ku atau kau akan di pecat

"Haha, kita hanya minum bersama kan? kenapa pikiran ku terlalu kulot" Jiyeon mencoba untuk mencairkan suasana, dia segera berjalan kearah sofa dan membuka wine yang satu tahun lebih muda darinya itu

Melihat sikap Jiyeon Sang Hyun hanya bisa tersenyum

Mereka mulai menakungkan wine pada satu sama lain dan meminum nya

"Apa kau punya saudara?"

Sang Hyun bertanya setelah meneguk wine nya

"Sebelum nya punya, tapi sekarang sudah tidak ada lagi"

Jiyeon kembali menuangkan wine untuk Sang Hyun mendengar hal itu Sang Hyun hanya bisa terdiam

Apa dia sudah mengajukan pertanyaan yang salah?

Semakin lama mereka minum berdua, semakin mereka menjadi lebih terbuka kepada satu sama lain

Sang Hyun bahkan menceritakan rahasia yang tidak ingin dia beritahu pada siapapun kepada Jiyeon, karena bagaimana pun juga setelah ini mereka pasti tidak akan bertemu lagi iya kan?

"Ibu ku dan selingkuh nya, mencoba untuk membunuh ku saat umur ku masih 10 tahun, mereka mengajak ku ke Busan untuk menaiki sebuah Yacht, saat itu aku dengan jelas merasakan seseorang mencoba untuk mendorong ku dari belakang, tapi menurut kesaksian yang di berikan aku terjatuh karena aku hanya terpeleset"

Sang Hyun terlihat sangat marah dan hanya bisa mengepalkan tangan nya

Jiyeon langsung menyentuh tangan itu ketika Sang Hyun melirik kearah nya dia bisa melihat air mata yang menetes di wajah Jiyeon

"Siapa kau berani menangis untuk ku" Sang Hyun merasa Jiyeon baru saja menghina nya dengan mengasihani nya seperti itu

tapi jauh di dalam hatinya sendiri dia merasa bahwa tatapan wanita itu begitu tulus

"tidak, aku hanya teringat dengan kakak ku saja" Jiyeon berusaha untuk mengelak

Seorang ibu yang berusaha untuk membunuh anak nya sendiri bagi Jiyeon itu benar-benar hal yang gila

mendengar hal itu tiba-tiba saja Sang Hyun langsung mencium wanita itu, Jiyeon yang juga sedang sangat mabuk itu pun melingkarkan tangan nya di leher Sang Hyun dan membalas ciuman nya

mereka berciuman dengan cukup intim di atas sofa

--------

Tidak terlalu ingat dengan apa yang sudah terjadi semalam

tapi Jiyeon mulai terbangun di atas sebuah tempat tidur yang asing dengan tubuh yang hanya di tutupi oleh satu helai selimut saja

Jiyeon segera menutup mulut nya agar tidak berteriak

Saat Jiyeon hendak ingin memungut kembali seragam nya tiba-tiba saja Sang Hyun datang dari dalam kamar mandi dengan jubah hitam yang dia pakai seperti kemarin malam

"katakan berapa yang kau mau?"

mendengar hal itu Jiyeon merasa begitu terhina, dia menemani

Sang Hyun minum bukan karena uang tapi karena dia takut akan segera di pecat

Dan.... Tentang mereka bisa sampai tidur bersama itu hanya lah kesalahan dari alkohol

"aku tidak butuh uang dari anda"

Jiyeon membaluti selimut untuk menutupi tubuh nya dia segera memungut seragam nya dan berjalan menuju kamar mandi

Jika dia tau akan berakhir seperti ini, jika saja dia tau semuanya akan berakhir seperti ini, Jiyeon benar-benar merasa seperti orang bodoh dia menatap pantulan bayangan nya dari kaca

Apa itu bisa di sebut seperti

One Night Stand?

tidak, tidak, dia bukan wanita sekeji itu tapi....

dia benar-benar sudah melakukan One Night Stand pertama nya dengan pria asing ini

Jiyeon mengacak rambut nya merasa frustasi, jika Jung Han tau tentang hal ini dia pasti akan segera membunuh nya

Jiyeon mencoba untuk menutupi Kiss mark yang ada di lehernya menggunakan tangan

Sebenarnya cerita ini udah aku tulis dari 3 tahun yang lalu dengan judul asli

yaitu The Reason Why We Along Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Chelsy_rama_saricreators' thoughts
Chapitre suivant