Semuanya terkejut serta bingung diwaktu yang bersamaan
"Executor maksudmu? "
"iya, kami memberantas semua aliran sesat yang membelot dari ajarannya. Selain itu kami juga berperang dengan 12 Leader Clock Tower beserta bawahannya. Semenjak dari abad ke 18, tapi itu semua berubah semenjak kejadian 30 tahun yang lalu"
"30 tahun...jadi maksudmu! " seruan Shido
Oberon pun tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan ucapannya "benar, kami kira itu adalah kebangkitan The Ancient Primodial yang sudah tertidur sejak jutaan tahun yang lalu dimana Zaman dinosaurus berakhir. Tetapi tak disangka ada entitas baru datang kebumi dan mereka disebut dengan spirit"
Mendengar cerita yang dilontarkan dari mulutnya, kotori mendengarkannya dengan seksama
'jadi begitu, sepertinya kubuh yang mengincar Spirit bukan mereka berdua saja' pikir Kotori
"oh ya mohon maaf jika aku jadi melenceng dari topik pembicaraan utama kita" ujar Oberon
"tidak masalah, setidak kami mengetahui cukup banyak informasi darimu, jadi... "
Kotori pun mulai menatap Oberon dengan sinis dengan tatapan yang begitu mendominasi.
"kau berada dipihak mana sekarang!?"
Kemudian ia pun memotong pembicaraan Kotori untuk mencari aman, karena meskipun ia bisa mengalahkan mereka semua tidak ada jaminan jika ia bisa lolos dengan tubuh yang masih utuh
"eits aku belum selesai bicara, Executor akan melakukan Execution jika mereka para Spirits duluan yang memulainya.Begitu pula dengan 12 Leader Clock Tower, lagi pula kekuatan mereka hampir seperti para servant walaupun tidak sekuat para Divine Spirits"
"Servant? Divine spirit? Itu apa lagi? " ucap salah satu staff
"ya sebaiknya kalian tidak perlu tahu, lagian untuk memanggilnya dizaman sekarang akan sangat sulit. Aku punya urusan pribadi dengan Spirit itu" jawab Oberon yang kembali meluruskan pembicaraannya lagi.
"tunggu apa jangan-jangan kau-"
Oberon pun memotong ucapan Shido dengan cepat "benar sekali, aku mau membalas dendam kepada dia"
Mengingat semua kejadian sebelumnya diatas gedung membuat Shido tidak terima sama sekali dengan pernyataan Oberon ditambah ia tau jika kurumi melakukan itu karena ada alasannya ditambah ketika ia hampir meyakinkannya membuat ia menggertakan giginya "kau mau balas dendam kepada dia?! Dia melakukan semua itu pasti karena ada alasannya aku tau itu-"
Oberon pun tersenyum menatap shido sesaat sampai ia mencengkram kerahnya dan langsung mendorongnya dengan kuat dan cepat ke dinding pesawat.
"EH DENGERIN YA ANJING!! KAU BILANG ITU PASTI KARENA ADA ALASANNYA, APA ALASAN MEMBUNUH IBUKU DIDEPAN MATAKU DAN MEMBUAT DIRIKU SEKARAT?!! DAN KAU MASIH MEMBENARKAN ALASANNYA?!! " teriak Oberon ditengah tengah ruang kendali yang dipenuhi dengan banyak orang
Yoshino dan Tohka pun masuk kedalam ruangan tersebut dan betapa terkejutnya ia melihat shido dilakukan seperti itu kepada orang yang tidak dikenal
"Shido! " teriak tohka
Ketika hendak menghampirinya, Reine pun menghalaunya dengan lengan kirinya untuk membiarkan ia mendengar semua perkataannya
"KAU ITU ANAK PUMUT!! TAU APA RASANYA KEHILANGAN ORANGTUA KANDUNG DIDEPAN MUKAMU SENDIRI. KAU TUH MUNAFIK TAU GK?! AKU TAU NIAT KALIAN SEMUA ITU MAU MELINDUNGI SPIRITS AKU TAU!. AKU BAHKAN BISA NGEBANTAI KALIAN SEMUA DISINI KALO MAU TAPI APA BUKTINYA?!! KAU DAN SPIRITS DISANA TERMASUK ADIKMU KUTOLONG. KALAU TIDAK ADA SPIRITS LAIN DISEKITARMU KAU TUH LEMAH TAK LEBIH DARI MANUSIA BIASA, GK BISA APA APA SEHARUSNYA KAU TAU DIRI SAMA POSISIMU SEKARANG TAU GK!! " Oberon pun kembali mendorong shido lagi dengan keras dan melepas kerah pakaiannya langsung
Shido pun tersungkur ditanah kemudian Reine pun membiarkan ia pergi membantu shido untuk berdiri
"BERANI BERANINYA KAU LAKUKAN ITU KEPA-" ujar Tohka yang sudah mulai emosi
"Apa yang dikatakan Oberon itu benar Shido" ujar Kotori
Shido dan Tohka pun langsung melirik Kotori ketika mendengarnya ucapan itu keluar dari mulutnya
"jujur saja aku benci menerimanya, tetapi semua yang dikatakannya itu adalah fakta. Tanpa bantuan Spirits dariku kau mungkin sudah mati sejak lama bahkan sejak penembakan itu" lanjut kotori
"kotori..." ucap Shido yang sama sekali tidak percaya ia mempercayai ucapan orang asing yang baru pertama kali ia lihat
"dan satu lagi. Aku akan bekerja membantu kalian menyelamatkan para Spirit lainnya, akan tetapi itu tidak gratis. Aku ingin setelah semua Spirits berhasil diselamatkan dan hanya tersisa Nightmare saja, kalian jangan menghalangiku lagi"
Mendengar tawarin itu dengan senang hati Kotori akan menerimanya ditambah para staff ratatoskr tidak ada yang bisa bertarung kecuali dirinya serta para Spirits yang telah diselamatkan Shido saja.
"baiklah aku terima. Nanti kami akan memberitahumu jika kami butuh ban-"
"tidak perlu menghubungiku, lagian aku akan jadi murid pindahan disekolah Raizen mulai besok"
"tunggu jadi kau datang ke sekolah hari ini karena-! " ucap shido ketika terkejut mendengar ucapan darinya
"iya benar sekali aku mau melihat lihat tempatnya saja kemarin lusa, aku sudah mendaftar jadi kuputuskan akan masuk saat hari senin saja" ujar oberon sembari menggaruk garuk kepalanya dengan suasana hatinya yang sudah kembali tenang kembali ditambah dengan senyuman diwajahnya
"baguslah, kalau begitu reine tolong atur dia agar bisa sekelas dengan shido" ucap Kotori melihat reine disamping yoshino
"ya tenang saja, lagi pula karena sekolah akan diliburkan beberapa hari aku bisa mengurus akan hal itu"
Mendengar itu Oberon pun langsung membungkuk terima kasih kepada Reine serta Kotori
"terima kasih, maaf telah merepotkan kalian"
"tenang saja, lagi pula kamu sudah bekerja dengan kami jadi sudah seharusnya komandan harus membantu bawahannya" ujar kotori dengan senang
"oh ya ngomong-ngomong bisa kalian teleportkan aku dari pesawat ini ke panti asuhanku? Karena hari ini aku yang bertugas untuk menyiapkan makan malam hari ini" ujar oberon
"oh soal itu mudah, silahkan pergi ke ruang teleporter disana kami akan mengantarkanmu" balas kanazuki
Oberon pun segera menuju ruang teleporter lalu diteleportkan pulang didepan panti asuhan tempat ia tinggal
Ketika sudah sampai, Oberon pun segera pergi dari panti dan bergegas menuju super market terdekat dengan berlari
"hufftt... Berakting didepan mereka melelahkan juga"
-To be Continued-