Chapter 5 Pengamatan II

Shidou yang melihat kedatangan A.S.T hanya bisa berteriak tak bergerak sama sekali ketika serangan missle diluncurkan.

Dilain sisi, Princess dengan begitu tenangnya menahan serang tersebut dengan membuat barrier pelindung di sekitar dan secara tak langsung melindungi Shidou.

Setelah serang pertama gagal, Origami pun langsung melesat dengan kecepatan jetpacknya dan mengayunkan pedang dari sisi kanan.

Princess pun menahan serang tersebut dengan mengayunkan juga pedangnya dari sisi berlawanan.

Sementara itu Oberon terus memperhatikan pertarungan antara mereka berdua sembari memegang dagunya dan memiringkan kepalanya sedikit.

"kemampuan mereka cukup baik walaupun masih dibawahku"

Mereka berdua pun bersiap untuk melancarkan serangan dengan menguatkan kuda kuda mereka kemudian saling mengadu pedang mereka diudara sampai menciptakan ledakan yang tidak terlalu besar.

Setelah melancarkan serangan tersebut, Princess pun menghilang tanpa diketahui sama sekali, disisi lain Origami merasa jengkel karena target yang ia lawan melarikan diri.

"Tch... Lagi lagi dia melarikan diri"

"tak apa Origami, apa yang kamu lakukan itu sudah cukup bagus" balas komandannya

Menepuk punggungnya

Setelah dipuji oleh komandannya, Origami mulai menyadari ada seseorang yang sedang mengawasi mereka dari kejauhan.

"itu'kan!?..." seruan Origami

Setelah melihat Origami menyadari kedatangannya, Oberon pun turun dari atas tiang kemudian menghampiri mereka

"yoo... Sudah 10 tahun ya Origami"

"Jester...." ucap Origami

Disini terlihat Origami tidak begitu menyukai Jester terlihat dari raut wajahnya seperti mau kabur darinya. 

Setelah Origami mengucapkannya, para anggota A.S.T pun langsung hormat walaupun beberapa anggota lain bingung kenapa mereka harus hormat kepada seorang pria yang mengenakan topeng.

"hey sebenarnya siapa dia, kenapa kita harus tiba-tiba hormat kepadanya? " tanya salah satu anggotanya

"dia adalah The Grim Reaper Jester anggota D.E.M sekaligus orang yang akan merebut posisi tangan kanan Pemimpinnya" Jawab Origami

"sekaligus... Dia adalah seniorku saat pendidikan militer dulu" lanjut perkataan Origami.

Jester pun memperhatikan yang lain sebelum memberikan hormat kepada mereka kemudian menurunkannya kembali bersamaan dengan anggota yang lain.

"sepertinya kau sudah cukup banyak berkembang ya" ujar Oberon/Jester kepada Origami

"tidak juga, dibandingkan dirimu aku masih bukan apa-apa" balas Origami

Oberon pun memegang rambut Origami dan sedikit mengusapnya

"hei berbanggalah sedikit, terkadang itu bisa membuatmu jadi percaya diri dengan kekuatanmu"

"tapi bukannya itu akan membuat kita menjadi angkuh? " tanya Origami

"ya itu benar, tetapi sesekali tidak masalah dan juga-"

Jester pun langsung melemparkan Black Keynya ke langit arah jam 11.

Awalnya yang lain bingung kenapa ia melemparkan senjata ke sembarang arah sampai muncul drone kamera yang tidak terlihat jatuh diatas permukaan tanah didepan mereka.

"kita sedang diawasi, kurasa cukup sampai sini saja" lanjut perkataannya yang sempat terpotong dengan tindakannya barusan.

'sejak kapan ia menyadarinya?!' ucap dalam hati sang komandan AST.

Setelah itu Jester pun berjalan tenang menjauhi mereka dan menghilang diantara puing puing bangunan.

"sekarang aku baru percaya, tak heran jika dia menjadi saingan Nona Ellen di D.E.M" ujar sang komandan

"baiklah seperti yang dikatakannya, sekarang kembali ke pangkalan kita!!" teriak Komandan kepada semua bawahannya.

Kemudian mereka mengaktifkan kembali jetpack peralatannya dan segera pergi menjauh dari bekas medan pertempuran.

Kemudian Jester pun menunjukan dirinya kembali lalu menatap atas langit seakan akan menantang Ratatoskr dipesawat Fraxinus

Sementara itu di Fraxinus

"tcih!... Sialan orang ini benar benar berbahaya, aku belum pernah melihatnya saat penyerangan AST melawan Spirits" gertak Kotori yang mengigit kuat permen lolipopnya

"Semua! Cepat cari tau informasi tentang pria itu! " teriak Kotori 

Ia mengerahkan semua staffnya untuk mencari identitas pria bertopeng tersebut

' jika dia selalu muncul disetiap pertarungan AST rencana kami bisa kerepotan ' 

-To be continued-