webnovel

18.sakura(18+)

Setelah meninggalkan rumah Mina,tentu saja aku tidak kembali ke rumah melainkan pergi sekolah ninja untuk bertemu Naruko.

Ngomong ngomong,ada juga sakura,target ku selanjutnya yang akan ku taklukan besok.

Sambil memikirkan itu,kaki ku dengan cepat berlari menuju bangunan paling mencolok di desa,yaitu tepat di bawah tebing batu hokage.

"Bu xx,kudengar putramu mendapat nilai 80 di penilaian kecepatan,hebat sekali dia pasti akan menjadi ninja yang hebat di masa depan!"

"Haha Bu Xxx terlalu memujinya,putraku biasa saja,masih kalah dengan putramu yang mendapat nilai 85 di penilaian kontrol chakra!"

"Kalian berdua,berhentilah pamer,aku tau kalian sengaja saling memuji untuk pamer di depan kita kan!"

"Ara~mungkin itu perasaan mu saja"

Setibanya di akademi ninja,aku melihat kerumunan ibu ibu yang menunggu di taman sambil saling memamerkan keahlian anak anak mereka.

Melihat ini aku sedikit heran dengan pemikiran orang orang ini,anak mu memiliki nilai tinggi di sekolah ninja,dan lain senang?

Bukankah dengan gak ini anak kalian malah akan semakin dekat dengan kematian?

Aku bingun tapi tidak terlalu memikirkannya,mungkin yang orang orang ini rasakan adalah bangga memiliki putra yang membela tanah air,sesuatu yang tidak akan pernah kurasakan sebagai orang asing di dunia ini.

Beberapa menit kemudian,bel berdering dan semburan manusia mini keluar dari bangunan besar itu.

Banyak anak kecil dan loli keluar dari kelas mereka dengan wajah berseri seri,seolah olah narapidana yang di bebaskan dari penjara.

Aku terkekeh dan tiba tiba menjadi nostalgia, pemandangan ini...bukankah aku juga pernah mengalaminya ketika sekolah dasar dulu.

Anak kelas 1 keluar,kemudian di susul oleh anak kelas 2,3...dan akhirnya saat ini,anak kelas 4 keluar.

Sosok yang ku tunggu pun berjalan keluar dengan Lambar,rambut merah muda secerah bunga berkibar ketika bersentuhan dengan angin,dia adalah sakura yang aku tunggu tapi bukan tujuan kedatanganku.

Aku melihat,gadis itu berjalan di temani oleh loli yang tak kalah imut ya dari sakura.

Rambut pirang pucat dengan poni yang menutupi mata kanan nya,lalu mata biru gelap yang bahkan lebih mempesona daripada cahaya bulan.

"Hei sakura,apa kau yakin tidak tidak perlu ku antar?"

"Aku serius,kau tidak perlu repot Ino,aku bisa pulang sendiri"

"Ugh~baiklah,kalau begitu aku pulang duluan"

Melihat kedekatan kedua loli itu,aku mengangkat alisku dengan heran,jika dia ingat seharusnya kedua loli ini masih dalam masa permusuhan,tapi kenapa sekarang terlihat akrab,sesuatu pasti terjadi.

Ketika sakura sampai di gerbang,aku berjalan ke depan nya menghalangi jalan nya membuat sakura yang selalu menundukkan kepalanya menabrak ku.

"Aduh~hei kenapa kau berhenti di tengah jalan,apa ka- ugh~i.itu kau!?"

Suasana hati sakura sedang buruk,jadi ketika ada yang menghalangi jalan nya,dia tidak peduli apakah itu orang dewasa,sakura langsung membuka mulutnya untuk memarahi,tapi ketika dia mengangkat kepalanya,dia melihat sosok familiar,tubuhnya bergetar dan berbicara dengan suara bergetar.

"Hehe sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang buruk,sa..ku..Ra..Chan!"

Menatap tubuh loli yang ketakutan,aku menyeringai dan membawa tubuh mungilnya ke pelukan ku dan berbicara dengan suara penuh lelucon.

"A.apa yang akan kau lakukan,biar kuberittahu kau,ini adalah akademi ninja,jika para guru melihatmu seperti ini,hidupmu akan berakhir!"

Sakura memberontak kemudian mengancamku dengan tajam,tapi aku tidak peduli dengan pada yang dia katakan,hanya mengeratkan pelukan ku dan menghilang menggunakan Flicker body.

Tak jauh dari tempat menghilangnya sakura dan Shohei,Ino menutup mulutnya dengan mata terbuka lebar sambil menatap ke arah tempat kepergian Shohei.

"Ada apa,Ino?"

"Ugh~sepertinya sakura dalam masalah"

Di sampingnya,Shikamaru bertanya dengan malas melihat Ino yang tertegun.

"Ada apa,kiruk~ kenapa dengan sakura kruk~"

Kemudian ketika Ino hendak menjawab,suara renyah terdengar dan choji datang bertanya sambil makan kripik kentang.

"Ugh~aku tidak akan berbicara dengan kalian,kalian pulang duluan,aku akan pergi mencari sakura"

"Ugh merepotkan,ayo kita pulang choji!"

Melihat Ino berlari, Shikamaru mengajak choji pulang,sama sekali tidak peduli dengan urusan gadis gadis.

Sebenarnya bukan karena dia tidak peduli,tapi shikamaru berfikir kalau Ino hanya ingin bertengkar dengan sakura lagi,karena itulah rutinitas sehari hari sakura dan Ino.

****

*Street!

Di pinggir gedung akademi yang sepi,aku berhenti dan menyandarkan tubuh kecil sakura di dinding dan menjepit kedua pipinya sambil menatapnya dengan tajam.

"Bagus sekali gadis kecil,hanya berpisah beberapa jam tapi kau sudah berani mengancam ku seperti itu, seperti kau ingin di hukum!"

*Plak!

"Eekh~ah pantatku!"

Suara renyah terdengar,aku mengangkat kembali tanganku yang kugunakan untuk menampar pantat kecilnya.

"Ini adalah hukuman untuk loli yang tidak patuh seperti mu!"

*Plak!

Kali ini aku memegang tubuh mungil sakura dengan satu tangan,kemudian menarik rok sakura ke atas hingga memperlihatkan pantatnya yang merah muda kemudian menamparnya dengan keras.

"Ah~sakit,lepaskan aku dasar lolic*N!"

"Hehe teruslah berteriak,aku sangat menyukai ratapan menyedihkan mu!"

*Plak!

*Plak!

*Plak!

Aku tertawa menanggapi suara kasar sakura,kemudian menampar pantatnya 3 kali berturut turut sehingga pantatnya memiliki bekas tanganku.

Setelah puas,aku meletakan kedua tanganku di ketiak sakura kemudian menggantung tubuhnya di depanku,ketika wajah sakura masuk ke dalam bidang penglihatanku,aku melihat genangan air mata menyedihkan di kedua matanya.

Saat ini dia menatap ku dengan kesal dan imut,tinju merah mudanya terangkat kemudian melayang ke wajahku.

"Mati kau mesum!"

"Hehe kau masih melawan ternyata,baiklah ayo lanjutkan permainan nya"

Aku membiarkan pukulan sakura mengenai wajahku,lalu menyeringai lalu meletakan sakura di tanah.

sakura ingin melompat dan berlari tapi aku menangkapnya kembali lalu mengikat kedua kakinya dengan kuat.

"Hehe sekarang giliranmu untuk memuaskan lu sakira-chan!"

*Plak!

"Ah~A.apa ini,su.sungguh besar!"

Aku membuka celanaku dan penisku yang sudah tegang seharian ini pun akhirnya bebas langsung menampar wajah mungil sakura!

Suara sakura bergetar ketakutan ketika melihat penis raksasa 25 cm,benda ini bahkan lebih panjang dari kepala kecilnya!

"Ayo jilat itu"

"Ti.tidak mau!"

Mendengar perintah ku,sakura menggelengkan kepalanya dengan kuat dan menolak.

Melihat ini,aku mengangkat alis lalu melambaikan tanganku lalu menampar wajahnya dengan ringan.

*Plak!

"Ka.kau menamparku,kau jahat!"

Wajah sakura langsung menoleh ketika terkena tamparanku,dia memegang pipinya lalu menatapku dengan tak percaya.

"Kalau begitu buruan jilat penisku,ini perintah!"

"U.uh"

Sakura menatap mata tajam Shohei dan ketakutan,setelah itu dia dengan takut menggerakan tangan mungilnya dan perlahan membungkus penis Shohei dengan kedua telapak tangan nya.

"I.ini panas"

"Ah~ini dia,perasaan tangan loli ini tidak ada duanya,ayo sakura chan lanjutkan!"

Mendengar perintah Shohei,sakura menahan rasa marahnya perlahan menjulurkan lidah kecilnya dan menjilat kepala penis Shohei.

Kemudian bibirnya dengan tersentak sentak berciuman dengan penis Shohei dan dengan ringan menghisap sambil menjilatnya.

"Ah~ini dia! Lidah kecil ini menjilat penisku dengan canggung,sungguh nikmat!

"Oke,sekarang jilat semua bagian penisku hingga basah!"

"Huh sungguh menjijikan,menyuruh gadis kecil untuk melakukan hal cabul seperti ini!"

Sakura menggerutu dengan suara rendah,tapi tidak berani membantah.

Chapitre suivant