Selama 35 tahun hidup ku hampa tidak ada orang kucintai biarpun sekarang kupunya appartement gajih ku cukup tinggi tapi kehidupanku berjalan berputar seperti itu tidak ada kebahagiaan yang mengisi hari-hari ku, hidupku sendiri di dunia ini sampai aku mati karena terpeleset di kamar mandi ku sendiri aku terlahir kembali di umurku 10 tahun dimana ada cintai keluarga ku aku bertekat akan merubah nasif ku yang membosankan ini dan juga keluarga tercintaku ini,,,dan apakah aku akan mendapatkan kekasih yang benar tulus mencintaiku bukan seperti dimasa lalu yang membuatku teruama untuk mencintai lagi...apakah trauma di masa lalu karena cinta bisa disembuhkan....
Teregah-engah saya bagun dari tidur dengan keringat yang membasahi seluruh tubuh saya melihat sekeliling atap jerami dan alas tidur dengan busa yang sangat tips aku langsung terbagun dari tidur segera ku melihat kaca yg tidak jauh dari tempat tidur aku pun terkejut melihat wajah ku sendiri yg berumur 10 tahun,,!!!!! "Apaaa,,,,,!!!" Aku tanpa sadar berteriak dan menjatuhkan kaca di tangan ku
Kedua orang tua ku mendengar jeritan di dalam kamar mereka berdua berlari menuju kamar ku "Ada apa lenaa,,,apa yang sakit nak ???" Ibu ku segera melihat tubuh ku dan merentang tanggannya di dahiku, aku lihat ayah ku dengan muka yang sangat pucat memandang ku takut aku kenapa2 dan kulihat 2 anak laki2 di belakang ayahku aku pun tersadar dan langsung memandang ke wajah ibu ku yang panik "bu ini tahun brp,,,???" Ibu ku bingung "apa kamu terkena amnesia nak,apa gara2 kau tidak sadar selama tiga hari otakmu bermasalh,,,,???"" Tidak mendengar penjelasanku ibu ku menangis sejadi-jadinya dan memelukku sangat erat akupun tanpa daya memeluk ibu ku dan juga ikut menangis sejadi-jadinya ayah ku bingung adik ku yang semula dibelakang ayah malah berlari memelukku juga dan kami berempat menangis sambil berpelukan cukup lama ayahku pun ikut menangis di dekat ku sambil menepuk pungung badan ku"maafkan ayah nak ayah tak punya uang cukup untuk membawamu ke rumah sakit,,," sambil menyapu wajahnya yang begenang air mata "ayah sudah menawarkan kemana-mana pekebunan dan sawah untuk pengobatan mu ke rumah sakit tapi karena penduduk desa juga kekuragan uang mereka tidak ada yang mau membeli,," ibu pun berkata sambil terisak isak "ibu dan ayah juga mencari pinjaman dari tetangga dan keluarga mereka tidak ada yang mau meminjamkannya maaf kan kami nak kami gagal jadi orang tua,,," aku pun memeluk ibuku "bu aku sekarang tidak apa-apa aku sehat bu,,," aku tau ibu dan ayahku hanya seorang petani miskin di sebuah desa terpencil dan mereka mempunyai 3 orang anak aku dan kedua adik laki-laki ku ibuku berkata "apakah benar kamu sudah sehat kamu tidak sadarkan diri selama 3 hari ayah dan ibu sangat khawatir "tidak apa-apa bu cukup istirahat aku baik-baik saja" aku menyakinkn ibu dan ayah ku kalau aku baik-baik saja dan tanpa aba-aba perut ku berbunyi "kriuukkk" ketiga orang didalam kamar serempak melihat kearah ku dan mereka tertawa "ibu hampir lupa kalau kau belum makan sebenter ibu ambilkn makanan dulu" setelah ibu pergi untuk mengambil makanan ayah menatapku dengan sedih "apakah kau benar tidak apa-apa atau ada yang sakit apa kita perlu memeriksanya kerumah sakit atau ketempat rumah kesehatan di ujung desa jangan fikirkan masalah biaya ayah dan ibu yang nanti akan memikirkannya"
ayah masih sangat khawatir aku pun mengelengkan kepalaku "tidak ayah aku benar tidak apa-apa percayalah"
"Ayah khawatir kalau kau kenapa-kenapa ayah masih ada uang kalau untuk kita cuma periksa kesehatan kalau memang kau benar-benar sehat"
"Betul ka kaka harus benar-benar di periksa biar kita dirumah tidak khawatir"