webnovel

MISTERI TERJADINYA KECELAKAAN MAUT

Brrrraaaaaaak. .

 

Terlihat truk yang oleng lalu menabrak sepeda motor.

 

"Toloooong. . toloooong. ." teriak seorang yang berada di dekat kejadian.

 

Saat itu pukul 12 malam, dekat bekas rumah sakit jalan yang biasa di lewati oleh Ridho.

 

Saat itu Ridho baru pulang kerja, mendengar orang berteriak minta tolong Ridho pun langsung menuju ketempat itu.

 

Sesampainya di kejadian terlihat truk yang menabrak ruko dan sepeda motor yang hancur terlindas oleh truk itu.

 

Ridho pun langsung turun bersama beberapa orang yang ada di situ, mereka menghampiri korban kecelakaan tersebut

 

"Pak pak panggilin ambulan pak" teriak Ridho pada seorang pria di situ.

 

"Baik pak saya akan telpon ambulan" jawab budi orang yang ikut menolong korban.

 

"Tolong telpon polisi juga pak, untuk yang lain bantu saya mengangkat motor ini, kayaknya korban masih bernafas" teriak edi yang panik pada semua orang.

 

Semua orang yang ada di situ sontak membantu Ridho untuk menolong korban.

 

"Pak pak yang lain tolongin yang ada di dalam truk" teriak Ridho.

 

Orang orang di situ yang lain membantu sopir truk bermuatan pasir itu.

 

Tak lama kemudian ambulan datang, dan korban langsung di bawa ke rumah sakit, Ridho dan beberapa orang saksi pun ikut ke rumah sakit, lalu beberapa orang di situ membantu menyingkirkan kendaraan yang menghalangi jalan.

 

Beberapa menit kemudian setelah ambulan pergi mengantar korban ke rumah sakit polisi pun datang.

 

"Huh hah huh hah huh hah" nafas korban yang mengendarai motor tadi yang menandakan sakaratul maut.

 

Ridho pun melihat orang itu sekarat dia pun menuntun nya untuk menyebut nama allah dan beristigfar.

 

"Allah. . allah. . allaaah. . astagfirullah. . astagfirullah. . " titah Ridho pada korban itu.

 

Tak lama kemudian orang itu menghempuskan nafas terakhirnya.

 

"Inalilahi wainnailaihi rojiun" kata Ridho sambil menutupkan mata orang itu.

 

"Aduuuuh. . sakit. . sakit. . " teriak korban yang mengendarai truk itu.

 

"Sabar pak ini proses menuju rumah sakit, yang kuat pak" kata Ridho sambil memegang tangan sopir truk itu.

 

Mobil ambulan pun sampai di rumah sakit, Ridho dan beberapa orang yang ada di kejadian tadi membantu petugas rumah sakit itu untuk menuju keruang gawat darurat.

 

Setelah masuk edi pun menunggu di luar bersama orang orang tadi.

 

"Pak tadi kejadiannya gimana ya" tanya Ridho sambil duduk.

 

"Tadi terlihat dari selatan sopir truk pasir itu oleng mas, terus sepeda motor yang melaju dengan pelan itu tertabrak dan terlindas truk tersebut, setelah menabrak motor itu, truknya nabrak pembatas jalan yang berada di sebelah kiri" jawab budi yang menyaksikan kejadian tersebut pas dia ngopi di warung depan bekas rumah sakit yang terjadi kecelakaan tersebut.

 

Ridho pun menyimpulkan bahwa sopir itu mengantuk, namun di bantah oleh santoso teman dari budi.

 

"Kalo ngantuk mungkin mas tapi bisa juga di ganggu oleh penunggu di situ mas, soalnya di situ memang sering terjadi kecelakaan" kata santoso dengan wajah serius.

 

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang operasi.

 

"Gimana dok keadaannya" tanya Ridho yang langsung menghampiri korban.

 

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, kalau mau menjenguk silahkan" kata dokter dan langsung pergi.

 

Ridho, budi dan santoso pun langsung masuk dan menghampiri sopir truk tadi.

 

"Gimana pak keadaannya" tanya Ridho setibanya.

 

"Alhamdulillah mas, terimakasih ya bapak bapak sudah menolong saya" kata yono sopir truk itu.

 

"Sama sama pak sudah kewajiban kami sebagai sesama manusia, tadi bapak ngantuk ya pas mengemudi ?" tanya Ridho kembali.

 

"Saya tidak mengantuk mas, tadi saya menghindari ada orang menyebrang secara mendadak, akhirnya saya langsung banting setir ke kiri, ternyata malah menabrak pengendara sepeda motor dan setelah itu saya tidak sadar" jawab yono terlihat ketakutan.

 

"Loh tadi saya pas ngopi si situ tidak melihat ada orang menyebrang pak" kata budi saksi mata.

 

"Iya pak tidak ada orang menyebrang, berarti bener kalau penunggu rumah sakit angker yang ada di depan jalan tadi" kata santoso.

 

Akhirnya kronologi dan pemyebab kecelakaan itu terjawab, yono pun menangis ketakutan karena menabrak orang sehingga membuatnya meninggal setelah di beritahu oleh edi.

 

"Yang sabar ya pak, sekarang ada nomor yang bisa di hubungi nggak pak, soalnya pihak rumah sakit tadi minta keluarganya untuk ke bagian administrasi" kata Ridho.

 

Akhirnya yono memberikan nomor istrinya dan Ridho pun menghubungi istri pak yono, dengan menangis di telpon istri yono pun menutup telpon dan langsung menuju ke rumah sakit.

 

Tok tok tok. . (suara pintu)

 

Polisi pun tiba di rumah sakit setelah mengurus olah TKP di kejadian kecelakaan tadi, yono pun ketakutan melihat polisi datang.

 

"Selamat pagi pak yono, saya dari kepolisian, saya ingin meminta keterangan dari bapak, untuk yang ada di sini selain pak yono mohon keluar sebentar" kata polisi itu.

 

Ridho, budi dan santoso pun keluar dari ruangan itu, tinggallah yono dan 2 petugas polisi di dalam.

 

Pak yono pun memberikan keterangan apa adanya yang dia alami, setelah memberi keterangan, kedua petugas polisi itu pun keluar dari ruangan dan meminta saksi mata ikut ke kantor polisi untuk memberi keterangan, tinggallah edi seorang yang ada di situ.

 

Budi dan santoso pun ikut ke kantor polisi dan selang beberapa menit istri pak yono dan 1 anak nya masih berumur sekitar 7 tahun datang.

 

"Mas dimana suami saya" kata istri pak yono sambil menangis dan menggandeng anaknya.

 

"Di dalam bu" jawab Ridho sambil menunjukkan ruangannya.

 

Istri dan anak yono pun langsung masuk keruangan, ketika melihat yono yang terbaring istrinya pun langsung memeluk yono sambil menangis karena takut kenapa kenapa, dan yono pun juga menangis karena takut di penjara.

 

"Oalah paaaak pak. . kok bisa begini, ceritanya gimana pak ?" tanya istri yono sambil mengelus elus rambut yono.

 

Yono pun menceritakan semua apa yang terjadi dan istri yono pun tambah menangis histeris karena tau suaminya mau di penjara.

 

Ridho pun merasa kasihan melihat keluarga itu yang tertimpa musibah, akhirnya edi memutuskan untuk pulang karena merasa gak enak berada di tengah keluarga yang lagi bersedih itu.

 

"Mohon maaf pak yono, saya ijin pamit dulu ya, semoga cepat sembuh ya pak" kata Ridho

 

"Oh iya mas, terimakasih ya, berkat mas saya tepat waktu di rumah sakit" saut yono yang termenung masih memikirkan dirinya.

 

"Siapa dia pak ?" tanya istrinya

 

"Dia yang menolongku buk, dia yang menunggu ku waktu operasi" saut yono.

 

"Terimakasih ya mas, semoga kebaikan mas di balas oleh allah SWT" kata istri yono.

 

Akhirnya Ridho pulang kerumah dan masih angan angan atas kejadian tadi, mungkin kah itu ulah dari sosok ghaib.

 

Chapitre suivant