webnovel

23

Nial menunggu Zen di halaman samping sekolah. Alih-alih bergegas menuju bis untuk pulang, ia malah memperhatikan mobil-mobil berkelas itu yang bergantian menuju pintu keluar. Nial memikirkan beberapa kalimat yang akan ia utarakan agar tidak menyakiti Zen. Ia sudah matang dengan jawabannya, berharap sesuatu yang sulit ini bisa menemukan kemudahan di lain kesempatan. Memutuskan sesuatu yang seharusnya dipilih, namun harus di tolak adalah sesuatu yang berat untuk di lakukan.

Zen membawa beberapa buku di tangannya, ia tersenyum begitu ramah melihat ke arah Nial. Nial sedikit ragu dengan keputusannya, senyum Zen seolah mengartikan betapa senangnya ia sore ini. Zen menyapa Nial, Nial menjawabnya dengan ramah. Zen meminta maaf karena sedikit terlambat, Nial tidak mempersoalkan itu. Lagi pula, ia hanya menunggu sebentar tidak lama sama sekali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant