webnovel

Bab 197

hari hari berlalu dengan dengan bahagia, saat ini gran sedang menuju sebuah pulau rahasia untuk menemukan seorang raja yg hilang.

tentu saja aku dan iren tidak ikut bersama mereka, dengan alasan menjaga kapal agar tidak di curi kami berdua tetap tinggal di kapal.

"aku tidak pernah bosan melihat pulau pulau terapung ini sambil memeluk mu" kata ku pada iren yg sedang aku peluk dari belakang sambil menatap pulau pulau yg mengambang dari geladak kapal.

"tentu saja sayang, tapi udaranya agak dingin" jawab iren dengan manja sambil menggoyangkan pantatnya yg menempel pada celanaku.

"kamu sangat mesum iren" bisik ku di telinga iren dan dengan cepat memasukan senjata ku ke lubang pantatnya.

"iren tidak tahan sayang ku, itu terlalu nikmat" desah iren.

setelah 30 menit iren mendesah dengan lembut dan menyandarkan tubuhnya ke arah ku.

"sayang ku ini sangat nikmat, iren ingin lagi lagi dan lagi sayang ku" kata iren sambil terengah engah.

"jangan sekarang, tidak baik di lihat dengan yg lainnya" bisik ku di telinga iren sambil merapikan pakaian ku.

"kalo begitu beri iren ciuman mesra sayang ku" kata iren yg sudah berbalik ke arah ku sambil memeluk leherku dan kami pun berciuman dengan mesra.

______________________________________

saat itu gran dan yg lainnya berhasil menemukan raja yg hilang tersebut setelah pertarungan yg menentukan dengan collosal yg merupakan Golem baja yg di buat oleh raja itu.

karena pada saat gran menemukannya, raja tersebut dalam ke adaan di kendalikan oleh sesuatu yg jahat.

setelah lepas dari kendali tersebut mereka membawa raja yg tidak sadarkan diri tersebut ke kapal dan berniat meminta bantuan ku untuk mengobatinya.

tapi saat mereka sampai di geladak kapal, mereka melihat sepasang kekasih sedang berciuman dengan mesra tanpa peduli dengan sekitarnya.

hal ini membuta semua orang terdiam dengan wajah tidak berdaya.

"pria mesum sialan, lakukan di tempat lain masih ada anak anak di sini dan kami membawa orang yg terluka cepat sembuhkan" teriak katalina dengan penuh emosi.

tapi pria itu hanya menunjuk mereka dan cahaya putih mulai menyelimuti seluruh tubuh mereka.

setelah beberapa saat cahaya itu mulai menghilang dan luka luka yg mereka terima sembuh total serta raja itu juga mulai tersadar.

dan pria itu masih terus berciuman dengan mesra sambil melambaikan tangannya dengan kode mengusir.

"sial sial, pria ini benar benar keterlaluan" kata katalina dengan kesal dan siap berjalan ke arah ku tapi di tahan oleh rackam.

"tidak ada gunanya, dia memang seperti itu, ayo kita bawa raja dulu untuk beristirahat" kata rackam dengan santai.

"tidak perlu untuk itu, tubuhku benar benar seperti baru dan sangat sehat, Bahkan lebih sehat dari sebelumnya, apa sebenarnya yg terjadi" kata raja itu sambil melepaskan diri dari rackam dan Gran yg memapahnya.

"mari kita bicara di tempat lain, di sini tidak cocok untuk itu" kata rackam dengan canggung dan saat itu raja itu juga melihat ke arah pasangan yg sedang berciuman dengan mesra lalu menganggukkan kepalanya.

dan mereka pun mencari tempat untuk berdiskusi di dalam ruangan.

______________________________________

"sayang ayo pindah ke kamar, iren sudah tidak bisa bertahan, ini benar benar basah" bisik iren dengan lembut dan tubuhnya sudah mulai menggeliat gelisah di dalam pelukanku.

"baiklah" saat itu kami pun langsung pergi ke kamar kami dan melanjutkan pertempuran di sana.

_________________________________________

meninggalkan iren yg sedang tertidur pulas di kamar, aku perlahan menuju dek di malam hari sambil menikmati pemandangan bintang bintang di langit.

"oi pria mesum, apa yg kamu lakukan malam malam di sini" kata katalina dengan kesal yg sedang perlahan mendekatiku.

"hanya menikmati angin malam, kemana tujuan kita selanjutnya" kata ku dengan santai

"kita akan mengembalikan raja itu ke wilayahnya, lalu kita akan pergi ke pulau yg di penuhi oleh air"

"mm" setelah itu kami hanya terdiam tanpa mengatakan apapun lagi.

setelah beberapa saat katalina mulai bertanya pada ku.

"apa sebenarnya tujuanmu, untuk apa kamu ikut dengan kami"

"aku hanya ingin menikmati waktu ku bersama istriku, setelah kami puas kami akan segera pergi"

"cih pria mesum seperti mu lebih baik segera pergi dari kapal ini"

"oo benar kah" saat itu aku langsung memeluk pinggangnya dengan tangan kiri ku dan memegang dagu nya dengan tangan kanan ku.

"jangan main main, aku akan laporkan pada istrimu"

"tidak masalah, dia sudah tahu" kata ku dengan nada main main yg membuat wajahnya semakin panik.

"ok ok aku hanya bercanda saja" saat itu aku melepaskan pelukanku dan perlahan berjalan kembali ke kamar ku.

"sial kamu Nero, bajingan mesum" teriak katalina dengan kesal, tapi aku hanya mengabaikannya.

_____________________________________

dan waktu pun berlalu dengan cepat, setelah menyelesaikan misi menemukan raja yg hilang, kami berangkat menuju pulau agusten yg merupakan pulau yg di penuhi dengan air.

dan ada seorang loli penyihir yg bernama io yg merupakan murid dari raja yg hilang itu bergabung dengan kami.

hal ini menambah suasana ramai di dalam kapal.

tapi sebelum sampai di sana kami harus melakukan pengisian persediaan di sebuah pulau yg di penuhi oleh hutan dan reruntuhan.

"Nero, apa kamu tidak akan ikut ke kota" tanya rackam yg bersiap turun dari kapal bersama yg lainnya.

"aku akan menyusul kalian nanti, aku bukan anak kecil yg harus pergi bersama sama" jawab ku dengan santai sambil menatap io

"aku bukan anak kecil" kata io dengan kesal.

"tidak ada yg bilang kamu anak kecil, karena semua orang sudah tahu hanya dengan melihatmu" kata ku dengan acuh tak acuh

"kamu bajingan mesum, binatang bernafsu, hanya bisa berciuman dengan istrimu di mana saja tanpa peduli yg lain" teriak io dengan kesal hingga terengah engah

"mm karena kami berdua adalah pasangan yg sudah dewasa, tidak seperti mu, yg masih mmm bisa dibilang di bawah umur" kataku dengan nada main main

"kamu bajingannn" teriak io dengan marah dan bersiap berlari ke arah ku.

"oi oi jangan berkelahi anak kecil, ayo kita bergegas" kata rackam sambil menahan bahu io.

"orang tua sialan, jangan panggil aku anak kecil" kata io dengan kesal sambil berusaha melepaskan tangan rackam

"siapa yg kamu panggil orang tua" jawab rackam dengan kesal juga.

dan akhirnya mereka berdua berkelahi.

melihat ini aku dan iren langsung kembali ke kamar.

Chapitre suivant