webnovel

Bab 39

saat ini saya, seo, Hanna dan Seol menggunakan kereta kuda menuju kota terdekat, karena kami sudah memasuki paradise tadi pagi, tapi entah kenapa saya tidak melihat Agnes saat kelulusan, hal ini membuat terasa tidak nyaman karena saya belum memberinya paket istri.

"Nero, seo akan berpisah sebentar, ingat jaga diri jangan main main dengan wanita lain, kalo tidak seo akan mengadu pada Bing er"

"Nero tidak akan main main, kenapa Nero harus mencari wanita lain"

"kalo begitu Nero harus menjawab, dari kemarin malam sampai jam 4 pagi Nero kemana"

"OOO Nero pergi berlatih"

"he he he seo bukan orang bodoh, saat Nero kembali tercium bau parfum wanita dan bau parfum ini masih seseorang yg seo kenal, ini bau parfum nona Agnes" tanya seo

"apaaaa" tiba tiba Hanna langsung kaget

"sial nona Hanna kamu bikin kaget" kataku kepada Hanna

"kamu yg bikin kaget, apa yg kamu lakukan dengan pelatih iblis itu"

"tentu saja pelatihan yg extrim, dia mengajariku beberapa metode bertarung, jaga pikiran jorok mu, bagaimana aku bisa melakukan hal hal aneh dengannya, dia pasti akan membunuhku"

"mm kamu benar, makanya aku sedikit kaget" kata hanna

"Nero kamu pergi kemana setelah ini"

"entah lah, mungkin pergi ke kota bebas atau memukuli monster"

"di manapun Nero, selama seo menghubungi Nero harus tiba"

"baik lah, ayo biarkan Nero lihat burung kecil ini mengepakkan sayapnya"

"siapa yg burung kecil, seo sudah cukup kuat"

"kekuatan bukan segalanya, pikiran yg tegas itu susah di latih"

"Nero apa maksudmu"

"seo kita di sini bukan hanya untuk bertarung dengan monster, keserakahan manusia lebih mengerikan dari monster, seo sudah sering membunuh monster tapi apakah seo sudah pernah membunuh manusia"

"Nero apakah kita harus membunuh manusia"

"saat ada satu orang dengan pikiran serakah itu dapat membawa bencana bagi tim, ingat pesan Nero, saat ada yg mulai bicara sombong di depan mu, bunuh Tampa ampun, jika temannya maju bunuh mereka semua jangan berbelas kasih"

"Nero kenapa"

"jika kamu hanya menegurnya dia akan membalas lebih keras, seo sangat kuat, tapi apakah teman seo juga kuat, bagaimana jika dia menyandra temanmu lalu menyuruh mu bertelanjang sebagai syarat melepaskan mereka"

"apa hal seperti itu akan terjadi"

"bahkan hal yg lebih dari itu sering terjadi" kata Hanna yg tiba tiba menjawab

"seo akan mengingat ini semua" kata seo dengan tegas

"seo ingat satu hal, di bawah kekuatan absolut konspirasi apapun tidak ada artinya, jika kamu menemukan bahwa kamu masuk dalam pusaran konspirasi, bunuh saja dalang di baliknya, jika seo tidak tahu siapa dalang nya minta bantuan Bing er, jangan buat masalah berlarut larut"

"ya seo mendengarkan"

setalah itu saya diam diam melepaskan ribuan drone untuk membuka word map.

"setelah sampai di kota saya akan membawa Seol pulang apa kamu juga akan pulang" tanya Hanna pada ku

"tidak, saya akan langsung menuju kota bebas"

"baiklah terserah kamu, jaga dirimu baik baik"

"kamu juga, jaga Seol mu, he he he "

"apa maksud mu" tanya Hanna dengan wajah kesal tapi saya mengabaikannya dan mulai mendapat Seol

"Seol, apa kamu dulu seorang penjudi dan meminjam uang di sana sini"

"bagaimana kamu tahu"

"jika kamu tiba tiba mendapatkan banyak uang apakah kamu akan langsung mengembalikan uang mereka"

"tentu saja ini adalah rencana ku"

"saran ku jangan lakukan itu, mereka akan lebih curiga pada mu, lebih baik minta pada Hanna untuk membantumu membuat pekerjaan palsu sebagai sekretarisnya dan saat mengembalikan uang mereka, katakan bawa itu pinjaman kantor dan di potong dari gaji bulanan"

"apa yg kang suk katakan benar, aku akan membantu mu, jika mereka tahu kamu memiliki uang yg banyak tanpa alasan mereka bahkan akan lebih menjauhi mu"

"terima kasih semuanya"

"ya ya ya" kata ku acuh tak acuh

______________________

setelah seminggu explorasi dari drone, saya akhirnya menemukan sebuah goa tempat wanita saint di kubur hidup hidup, saat memasuki goa saya melihat pintu gerbang yg besar, setelah itu saya mempersiapkan perjamuan di depan gerbang dengan banyak makanan yg enak.

setelah itu saya mempersiapkan bulu pena kesadaran dan kertas untuk berkomunikasi dengan roh wanita saint tersebut.

"nona saintess, perkenalkan nama saya kang suk tapi saya lebih senang di panggil Nero, karena saya akan berlatih di hutan sini jadi saya menyapa nona saint, mohon jangan tersinggung, ini perjamuan yg saya siapkan untuk nona saint" kata ku dengan tenang, tiba tiba pena bulu mulai bergerak dan menulis sebuah kata

"selama kamu tidak mengganggu ku"

"terima kasih nona saintess, jika bisa saya akan tidur di dekat pintu gerbang ini, sebagi imbalan saya akan menjaga gerbang ini juga, mohon nona saintess memberi izin"

"baiklah"

_________________________

sejak itu saya mulai berlatih di hutan ini sambil membunuh moster monster di dekat area makam.

fokus utama latihan adalah fisik, dengan berbagai alat berat dan alat meningkatkan gravitasi saya mulai berlatih di pagi hari dan di sore hari saya mulai mengembangkan batas mana hingga extrim, serta teknik pelepasan mana dan mantra sihir agar terjadi secara instan.

saya juga memadukan sihir dengan ilmu pedang yg kuat, di tambah gen x quick silver dan mata jahat yg sudah saya evolusikan menjadi versi Obito, saya dapat dengan mudah membunuh puluhan monster besar dalam waktu semenit hanya dengan skill pedang.

pedang yg saya gunakan adalah tipe samurai bertahtakan batu sihir yg sudah di modifikasi agar mampu berfungsi sebagai tongkat ajaib.

serata hubungan dengan nona saintess juga semakin akrab, walaupun masih tidak menunjukan wujudnya tapi saya sudah bisa mendengar suaranya, karena setiap malam kami selalu mengobrol dan kadang saya juga bernyanyi untuknya.

"Nero, nona ini dapat memberimu semua harta di dalam sini kecuali yg ada pada kuburan ku, apa Nero menginginkannya"

"mehh, Nero punya banyak hal seperti itu, bajakan benda benda ajaib sudah menumpuk di tempat Nero, simpan saja buat hiasan agar nona tidak bosan sendirian"

"apa Nero akan segera pergi"

"entah lah, tapi cepat atau lambat pasti akan pergi, kenapa nona menanyakannya, jangan bilang nona akan merindukan Nero, he he he"

"huh apa Nero akan menjenguk nona ini lagi"

"entah lah, saat Nero meninggalkan dunia ini mungkin kita tidak akan bertemu lagi"

"apa maksud Nero, apa Nero akan menghadapi musuh yg kuat"

"bukan seperti itu, Nero bukan dari dunia ini, tapi jika nona ini mau, Nero bisa memindahkan makam ini beserta nona saintess ke tempat Nero, di sana semua istri Nero berkumpul dan jadi nona banyak punya teman untuk mengobrol"

"apa Nero ingin menjadikan nona saintess ini sebagai istri mu"

"jika nona tidak keberatan"

"jangan pikirkan itu, nona saintess sudah menikah"

"Nero hanya ingin nona memiliki teman mengobrol saja dari pada di sini sendirian, di tempat itu juga nona bisa selalu menonton Nero, sekarang saja semua istri Nero sedang menonton kita"

"bisakah hal itu terjadi, tapi tempat ini"

"nona saint tidak perlu khawatir, saat sampai di sana saya akan menanam sinyal di sini, sehingga nona dapat memantau tempat ini dari sana dan bahkan bisa datang ke sini jika nona menginginkannya"

"apa prosesnya akan memakan waktu lama, kapan Nero akan melakukannya"

"jika nona mau Nero bisa melakukannya sekarang, tapi Nero harus melihat nona dan memegang tangannya untuk memberi sesuatu"

saat itu tiba tiba gerbang terbuka dan seorang wanita yg sangat cantik perlahan keluar, setelah itu dia mulai mendekatiku dan mulai menatapku

"jangan ngiler, nona ini memang cantik"

"apa Nero terlihat ngiler, Nero hanya merasa kesal"

"kenapa Nero kesal, apa nona ini sangat menjengkelkan"

"bukan itu, Nero kesal karena bukan Nero yg menjadi suami nona"

"huh kamu mulai menggoda nona ini, jangan pikir nona ini akan tertipu"

"ok ok maaf nona bisakah saya meminjam tangan nona"

"jangan berpura pura seperti seorang pangeran yg menjemput seorang putri, hal seperti ini juga tidak berguna" saat itu dia langsung mengulurkan tangannya, setelah itu saya menyentuh tangannya dan memadukan perisai kebebasan.

setelah beberapa saat nona itu mulai bertanya

"apa tangan nona ini sangat halus sampai Nero harus memegangnya begitu lama"

"ya memang sangat halus" saat itu saya langsung menariknya dengan pelan dan mulai memeluknya

"pelukan nona juga sangat nyaman"

"sudah nona bilang rayuan mu tidak akan mempan" tapi dia tetap memeluk pinggangku.

setalah itu saya menaikan dagunya dan mata kami saling menatap, setalah beberapa saat saya mencium nona itu, setelah itu kami saling menatap lagi.

"kenapa Nero datang terlambat"

"bukan kah Nero sudah datang, sekarang saat nya pindah rumah"

saat itu cahaya biru membungkus seluruh bangunan makam saintess, setelah beberapa saat bangunan itu menghilang dan muncul di dunia inti, di dunia inti para istri sudah mengubah bangunan tersebut menjadi sebuah kuil yg indah.

"sekarang saat nya nona yg pindah"

"tunggu dulu, beri sekali lagi" kata saintess sambil menunjuk bibinya, setelah itu saya mulai menciumnya dan memainkan lidahku, setelah beberapa saat saya membawa nona ke dunia inti dan di goa yg sepi ini saya mulai tertidur menunggu hari esok.

Chapitre suivant