webnovel

Happy Anniversary 2 month Rere!

" Aku merindukan langit malam, saat rindu itu datang kau berada disampingku. Namun, kali ini rindu itu menghampiriku lagi sayangnya kamu tak berada disisi."

- CatatanRe-

**

Jika langit ini mendung pertanda hujan sebentar lagi turun, jika rindu datang menggebu pertanda kekasihmu harus datang mengunjungimu. Tak ada yang tahu betapa sakitnya menahan rindu, bila yang kau rindukan belum tentu ada waktu untukmu.

Mereka yang memadu kasih dilayani oleh deburan ombak yang kuat. Hembusan angin menjadikan suasana disenja itu lebih klasik ditemani langit yang berwarna jingga. Siapa yang tidak terbuai dengan suasana disenja ketika saat itu?

" Enak ya mereka bisa berduaan kayak gitu didepan gue." ucap Rere seperti sedang iri.

" loe ngapain kayak gitu! kan kita juga lagi berduaan." berontak Jenner.

" beda loh jen, itu diaa sama pasangannya. lah kitaa." keluh Rere.

" makanya kalau punya laki itu disuruh pulang, ini enggak sudah dua bulan enggak pulang-pulang.", sindir Jenner.

" loe kalau ngomong suka bener ya jenn.. bikin gue tambah overthinking tahu enggak." sahut Rere.

" Hahaha gue bicara apa adanya bestie." singkat Jenner melanjutkan meminum air kelapanya.

Satu hari lagi, adalah tanggal 3 bulannya mereka dinyatakan sebagai sepasang kekasih. Mungkin dibulan kemarin Ikram masih sempat mengucapkan selamat hari jadian walau telat. Tidak tahu hari esok apakah masih sama atau Ikram sudah menepati janjinya untuk mengucapkan di awal waktu. Bila kata orang Rere sudah berubah, ya dia sudah berubah. Mulai dari hal penampilan sampai sikap sekalipun, agar Ikram tidak berpaling darinya. Bila disaat itu Rere tidak peduli dengan yang namanya skincare, kini ia telah mencoba banyak skincare yang cocok untuk wajahnya yang terkesan kering.

Kehadiran Ikram memang mengubah gaya hidupnya. Cintanya berujung pada kebahagiaan yang terkadang bisa berubah pada kesedihan. Yang namanya manusia lagi jatuh cinta, pasti akan sebucin-bucinnya pada pasangannya. Diawal memang akan terkesan cuek dan jual mahal semakin kau gencar menarik perhatian serta hatinya semakin mudah bagimu untuk mendapatkan kesetiaannya.

" gimana kuliahnya kak? lancar?" tanya mama yang baru sehabis tadarrus Qur'an.

" Alhamdulillah lancar ma, tapi semester 4 ini tugas banyak banget. Bingung mau pilih konsentrasi jurusan apa." Ucap Rere sambil menulis tugasnya.

" pilih konsentrasi jurusan yang menurut kamu bisa memiliki banyak peluang kerja setelah kamu tamat dari kampus ini." balas mama Rita menasehatinya.

" aku masih mikir-miikir dulu ma." singkat Rere.

" mama mama... amel au akan oklat." Ucap Amel sambil menunjukkan coklat yang tersimpan didalam lemari es.

" amel, tadi kan sudah.. sering-sering nanti gigi amel bisa copot semua kayak nenek-nenek." canda mama Rita sambil mencubit kecil hidung Amel yang mancung.

Bedanya Amel, ia lebih seperti keturunan arab. Dikarenakan Amel adalah perpaduan mama Rita yang chineese dan Papanya yang keturunan India Pakistan. Kulit putih Amel dari mamanya, sedangkan Hidung dan mata itu dari papanya. Beda halnya dengan Rere yang seluruh copyan dari mama Rita.

" ma, papa kapan pulang?" tanya Rere penasaran.

" katanya sih enam bulan lagi." balas mama sambil mikir.

drttt... drrtt ( handphone berdering )

" mama... telpon ma beldelinggg.." tunjuk Amel mengarah ke handphone mama yang terletak diatas nakas ruang keluarga.

" oh ya... bentar mama ambil dulu." jawab Mama Rita.

" nah kan baru aja ditanya ini orangnya." tambah mama Rita memamerkan kepada Rere panggilan dari papanya, Pak Teguh.

Mama Rita : Assalamualaikum abang.

Papa Teguh : Waalaikumussalam adik... gimana kabar adik dan anak-anak kita?

Mama Rita : Alhamdulillah sehat bang. abang kabarnya gimana?

Papa Teguh : sehat juga dik Alhamdulillah, cuma disini lagi badai abang bakalan jarang nelpon adik nantinya.

Mama Rita : enggak apa-apa abang.. yang penting abang jaga kesehatan ya disana.

Amel : papa.. papa apan apa ulang? mel indunma papa. ( Amel yang menarik hp dari tangan mama Rita )

Papa Teguh : papa juga kangen amel, kangen kak Rere dan mamanya juga.. sabar yaa bentar lagi papa pulang.

Amel : papa oong.. papa enggak ulang-ulang! papa oong ma amel.!

Papa Teguh : ya Allah papa kerja sayang.. cari uang untuk amel dan kak rere juga.

Mama Rita : dia ngambek bang. biarin aja ntar adik yang tangani dia nanti.

Papa Teguh : maafkan abang ya dik... kalau gitu abang lanjut kerja dahulu. Wassalamualaikum

Mama Rita : Wa'alaikumussalam abang.

Kata siapa menjadi seorang pelaut itu mudah. Tidak, Papa Teguh yang sudah lama berlayar ia harus terpaksa meninggalkan Mama Rita, Rere dan Amel. Kepulangan papa Teguh suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh kedua anaknya. Meskipun ia terkenal dengan garang dan tegas, papa Teguh sangat tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya. Bahkan selama kehamilan anak pertama, ia rela menangguhkan pekerjaannya selama sembilan bulan demi menemani istri dan perkembangan sang buah hatinya.

**

Malam yang dingin, tiba-tiba kota Padang diguyur hujan lebat malam itu. Rere yang beselimut tebal menyelimuti badannya yang dingin. Ia menatap langit-langit kamar sembari menghitung setiap detik jarum jam berdenting. Tepat jam 12 malam nanti, adalah anniversary ketiga bulan. Ia berharap sangat Ikram akan mengucapkannya tepat waktu dan menepati janjinya.

Ikram tak ada kabar seharian ini, Rere menghibur dirinya melihat-lihat history chattannya bersama ikram mulai dari awal kenal sampai sedekat nadi seperti ini. Ada rasa malu dan ilfiil ketika membaca satu persatu pesan itu. Dan Rere tak menyangka bisa sejauh ini bertahan bersama dengan Ikram. Apakah mungkin Ikram cinta sejatinya?

Rere terlelap dalam tidurnya. Ia tak ingat lagi apa yang ia nanti, dikarenakan malam itu sangat dingin dengan hembusan angin malam yang kian bertiup dibalik celah-celah jendela kamarnya. Sembari itu ada sepuluh pesan dan 5 panggilan tak terjawab dari seseorang yamg ia nanti sepanjang malam ini.

" Re, bangun shalat subuh." panggil mama Rita menggoyang-goyangkan badannya.

" bentar lagi ma, masih ngantuk." balasnya dengan malas.

" bentar lagi gimana, sudah jam setengah tujuh pun." hardik mama Rita.

Rere dengan mata melotot, tanpa melirik kesana dan kemari ia terbangun dan langsung berdiri.

" ngapain terburu-buru?" tanya mama Rita sambil menahan gelak tawanya.

" aku telat shalat subuh ma . dan kuliah pagi pula astaga!" ucapnya dengan panik sambil berputar -putar tak tahu arah.

" hahaha.. baru adzan subuh kok..." balas mama Rita menutup mulutnya menahan tawa.

Rere menatap kesal pada mamanya, Ia mendengus lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Ia lihat di ruang keluarga ada Amelia yang sudah siap dengan perlengkapan shalatnya. Rere jadi malu, tidak bisa menjadi contoh kakak yang baik untuk Amel. Ia mengambil wudhu lalu menyegerakan shalat subuhnya bersama mama dan Amelia.

" ya Allah gue ketiduran berarti semalam.." monolognya sambil melihat pesan dari Ikram semalam.

" ya ampunn ayang bebb gueee... pasti iaa khawatir bangettt. " monolognya dengan rasa khawatir.

Rere mencoba menghubungi Ikram, tapi panggilan itu ditolak mentah-mentah lo siempunya. Rere kesal dan kecewa, tidak biasanya Ikram akan semarah ini padanya.

[ uda.. maaf semalam rere ketiduran. sumpah deh rere nunggu kabar uda seharian, tapi uda kayaknya sibuk banget makanya rere yakin uda enggak bakalan inget anniv kita. ]

Rere mengirim pesan teks tersebut kepada Ikram. Ya, dengan cepat Ikram membaca pesan itu. Namun, alangkah malangnya nasib Ikram tidak menanggapi pesan itu sama sekali. Rere semakin geram dibuatnya. Kali ini Rere tidak ingin peduli mau dibalas atau tidak oleh kekasihnya itu.

Ia pun bersiap-siap untuk berangkat kuliah karena saat ini ada jadwal pagi dengan pak Yasmi.

**

ddrrrt ( handphone rere berdering )

Setelah selesai kuliah pagi bersama pak Yasmi, Rere mengangkat panggilan tersebut. Ternyata dari Ikram, awalnya Rere cukup gengsi untuk menjawab panggilan dari kekasih yang dirindukannya itu namun, hati kecilnya menolak untuk tidak gengsi.

Rere : Halo uda. ada apa?

Ikram : Re, gue ada di gedung pertemuan kampus sekarang

Rere : jangan bercanda deh loe!

Ikram : serius.. loe mau ketemu gue enggak? kalau enggak gue pulang nih.

Rere : pulang kemana loe? rumah loe kan di Padang. atau jangan-jangan loe beneran stay selamanya di Jakarta?

Ikram : hahaha cepat buruan kesini.

Rere : iyayaya bawel banget.

Rere mematikan panggilannya sepihak. Ia berlari menuju ke gedung pertemuan kampusnya. Ia mengabaikan panggilan Sonny yang saat itu merindukannya pula. Tapi bagi Rere, Ikram melebihi segala-galanya. Kerinduannya terhadap Ikram tak bisa ia ungkapkan dengan banyak kata-kata.

" maaf pak ada Ikram didalam?" tanya Rere pada salah satu bapak penjaga Gedung.

" Hmm... laki-laki yang kulit putih dan berbadan tegap itu?" tanya pak satpam sambil berpikir.

Rere mengangguk tanda mengiyakan, bapak itu menunjukkan dimana kekasihnya itu berada. Kemudian ketika bapak itu membukakan pintu dalam ruangan yang jarang dipakai pihak kampus. ruangan kecil dan gelap namun tiba-tiba ruangan itu menjadi berwarna dihiasi lampu kelap-kelip dan balon-balon berwarna hijau muda kesukaan Rere.

Rere berjalan menuju tempat dimana ada kue disana. Pak satpam meninggalkan Rere sendirian disana. Rere terharu lalu menemukan sebuah surat yang berisikan " Happy anniversary sayang!". Rere menangis bahagia.

" ehemm!" sahut dari seseorang lelaki dibelakang Rere. Kemudian perempuan itu membalikkan badannya dan melihat wajah tampan yang selama 2 bulan lamamya ia tak melihat wajah itu.

" udaaa..." lirih Rere berhamburan memeluk kekasihnya itu. Perempuan itu menangis bahagia, kerinduannya kini ia tumpahkan dihadapan kekasihnya. Dua bulan lamanya ia ditinggalkan serasa seratus tahun. Ikram membalas pelukannya.

" ciieeee rere.... udah 3 bulan yahh." sorak Jenner pada sepasang kekasih yang tengah membalas kerinduan itu.

" tiup lilinnnya dulu dong!" sorak salah satu temannya Ikram.

Mereka tersenyum bahagia dihari itu. Ikramnya telah kembali, jiwa dan hatinya sekarang ada didekat Rere. Ia tak perlu risau tentang Ikram lagi. Semoga dibulan selanjutnya akan selalu seperti ini.

***

Chapitre suivant