webnovel

Hari Pertama

" jadi gimana?" tanya Ikram pada Rere.

Senja di langit kota Padang menjadi saksi awal perjalanan kisah cinta dua sejoli yang sedang dimabuk asmara.

" gimana maksudnya apa?" tanya balik Rere pada Ikram.

" ya kita.. kita gimana gitu." balasnya sambil menunggu jawaban Rere.

" apaan sih uda, yang jelas dong. gak jelas banget dah." gertak Rere dengan muka yang kusut.

" maksud uda kita pacaran kan ya?" tanya Ikram memastikan.

" memangnya kita pacaran?" tanya Rere balik dengan wajah polos.

Ikram menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia jadi bingung mau menjelaskannya seperti apa. Terlebih Rere baru pertama kali dinyatakan cinta oleh laki-laki yang disukainya.

" kita pacaran mulai hari ini, sore ini, detik ini dan ditempat ini. dan saya berjanji akan menjadi pacar yang baik serta setia untuk perempuan cantik dihadapan saya saat ini yaitu Renata." ujarnya dengan jelas dan tegas.

Rere terpaku menatap Ikram. Kali ini,.jantungnya berdetak seribu kali lipat. Ikram menatapnya sangat dalam dibarengi dengan senyum indah yang selalu membuat Rere tergila-gila dengannya.

Ikram menggenggam tangannya lebih dahulu.

" ayo! kita pulang." ajak Ikram sambil menggenggam tangannya.

" ayo! kita nikah!" seru Rere.

Ikram berhenti ditempat ia melirik ke arah Rere.

" secepat itukah?" tanya Ikram tampak keberatan.

" gue cuma bercanda hehe." balas Rere dengan menutup mulutnya karena malu.

Ikram tersenyum, ia mengendarai motor Rere. Karena biasanya Ikram akan nebeng pergi ke kampus dengan teman seperjuangannya. Dan Rere tidak mempermasalahkan itu dari dulu, satu yang dilihat Ikram soal Rere yaitunya kesederhanaannya.

" Re.." panggil Ikram yang sedang mengendarai motor kesayangan Rere.

Rere hanya diam dan sibuk memainkan handphonenya. Ikram melirik Rere dibalik kaca spionnya. Ikram tersenyum sambil menggeleng kepalanya sedikit.

" augh!" rintih Rere yang saat itu Ikram yang tiba-tibe rem motor secara mendadak. Rere tanpa sengaja memeluk Ikram.

" hati- hati dong kalau mengendarai motor." kesal Rere lalu melepaskan pelukannya karena grogi.

" loe sibuk banget sama hp loe sampai panggilan gue loe anggurin." balas ikram tak kalah kesal

" emang loe manggil untuk apa lagi sih?' tanya Rere dengan suara lantang karena biasanya penumpang bakalam susah mendengar apa yang diucapkan pengemudi saat bawa motor.

" enggak jadi Rere..." ketus Ikram.

Rere hanya mengangguk dan melirik ke arah jalan raya yang ketika sore hari terlihat ramai. Banyak pemuda pemudi mengendarai motor berpasang-pasangan, kalau dulu ia selalu mencemooh setiap perempuan yang dibonceng laki-laki akan tetapi tidak berlaku untuknya saat ini. Ia termakan ludahnya sendiri.

" Re, makasih ya udah mau gue repotin." ucap Ikram.

" kebalik seharusnya gue yang repotin loe." balas Rere dengan mata melotot .

" santai re, sehabis kuliah ini gue akan kerja keras di perusahaan bokap gue. dan akan bahagiakan loe." janjinya pada Rere

Rere mendengar penuturan itu, ia kembali terkesima. Fokusnya mulai hilang. Ia menghayal seakan-akan hari esok itu cepat berlalu dan ia tidak perlu lagi repot-repot membawa motor kesayangannya ini.

" Re.. loe kenapa? ngelamun aja." balas Ikram membuyarkan lamunan rere.

" ingin tahu aja sih loe." ketusnya

" wajar dong gue ingin tahu sebab gue pacar loe sekarang." ujar Ikram protes.

" pokoknya ada deh! kalau gitu gue pulang dulu. bye! assalamualaikum.", pamit Rere sambil melambaikan tangannya.

" waalaikumussalam hati-hati." sorak Ikram kepada Perempuan yang saat ini telah menjadi kekasihnya.

**

" siapa itu ikram?" tanya Mama Bella.

" teman dekat ikram ma." ujarnya dengan senang.

" sejak kapan kamu mama bolehkan pacaran?" ketus mama Bella, membuat Ikram terhening sejenak.

" mama mau sampai kapan mama melarang Ikram untuk ini dan itu." tegasnya.

" sampai kamu tamat kuliah dan benar-benar menjadi dewasa." balas mama Bella dengan tatapan tajam.

" ma, tolonglah Ikram sudah dewasa sudah sepatutnya mama memberikan kepercayaan kepada Ikram untuk dekat dengan perempuan yang Ikram suka." ujarnya dengan sembari memelas.

" i know.. but not her.. kamu tahukan selepas kamu tamat nanti, mama akan mengadakan acara pertunanganmu dengan Florina." sahut Mama Bella mengingatkan sekaligus memberikan batasan kepada Ikram.

" ma, ikram benci dengan Flo! dari kecil sampai sekarang Flo hanya bisa memnyusahkan Ikram saja." gerutunya.

" Rere adalah kekasih Ikram sekaligus ia seperti Hanna.", tambahnya dengan tatapan dingin.

" Hanna sudah mati! jangan kau ingat lagi!." teriak mamanya dengan tiba-tiba.

" tapi Hanna pergi gara-gara mama!" bentaknya didepan Mama Bella, kemudian Ikram pergi menjauh dari mamanya.

Mama Bella tertunduk lesu bila ia mengingat sosok Hanna. Adik kesayangan Ikram. Dia meninggal dengan cara yang tragis di usianya masih 6 tahun. Ikram menyayangi Hanna, apapun yang diinginkan Hanna Ikram akan selalu mengupayakan memberikannya. Tanggungjawab Ikram selaku Abang bagi Hanna telah nampak ketika Ikram masih kelas 6 Sekolah Dasar.

" gue tahu gue salah telah membentak mama..tapi kejadian dimasa itu tidak bisa gue lupakan begitu saja. di mata kepala gue sendiri gue melihat bagaimana sosok mama yang dengan lalainya dalam menjaga Hanna." monolognya.

drtt drtt..( pesan masuk di hp Ikram )

Rere : gue udah nyampe ya dirumah. loe jangan lupa shalat dan makan.

Ikram tersenyum geli membacanya, baru kali ini seorang Rere perhatian padanya. Kupu-kupu terasa berterbangan di hatinya saat ini. Pesan pertama ia jadian pun ia simpan.

Ikram : Oke sayang. ini gue mau shalat. shalat lagi yuk!

Rere : sayang.. sayang kepala botak bapak loe. geli gue sumpah!

Ikram : gue lebih geli loe perhatian kayak gini ke gue..biasanya Rere yang gue kenal jutek habisss.

Tiba-tiba Rere menghapus pesan yang pertama kali ia kirim itu, Ikram tertawa terbahak-bahak. Kali ini tidak akan ia biarkan Rere yang menang. kalau bisa mati kutulah dia.

Ikram : kok lo hapus. jahat banget loe ya sama pacar loe sendiri.

Rere : malas. baiknya gue enggak dihargai cuma disindir doang.

Ikram : aduhh! sayang aku marah. maaf ya enggak lagi deh!.

Rere : makamya shalat lagi uda ikram!

Ikram : iya rere iyaaa bye re...

Rere : bye uda.

percakapan di handphone akhirnya berakhir, Ikram melaksanakan shalat magrib dan melaksanakan rutinitas malamnya pergi olahraga bersama teman dari kecilnya Jonathan.

***

" ih anak mama kenapa senyum-senyum sendiri sih?" tanya Mama Rita heran.

" heheh enggak ada kok ma." balas Rere sambil menggaruk tekuknya.

" baru beberapa hari kemarin galau ya enggak dek." sindir mamanya sambil menyikut tangan Amelia.

" betul ma.. biacanya alau teyus." balas Amelia malah menambahkan perkataan mamanya.

" ya udah deh enggak mau cerita enggak apa-apa. tapi kalau galau lagi mama enggak akan kasih saran lagi ya." ancam mama Rita.

" ih jangan gjtu dong ma.." ketusnya.

" ma sebenarnya hari ini aku senang banget. Aku senang karena perasaan aku dibalas sama senior yang kusukai itu ma." jawabnya girang disambut sorak sorai dari Amelia.

" sama Ikram itu?", tanya mama dengan penuh selidik.

Rere mengangguk membalasnya. Ia merasa senang dan terpana akhirnya pangeran pujaan banyak orang bisa ia miliki. otomatis kemanapun melamar pekerjaan ia akan diterima.

" Alhamdulillah... terus kapan nikahnya?tanya mama lagi.

" ya Allah mama... kan kami masih kuliah kok nyuruh nikah sih maa." risih Rere.

" kak, pacaran setelah menikah lebih baik dibandingkan pacaran sebelum menikah." ucap Mama Rita.

" iya mama Rere tahu, lagian kan ini pertama kali Rere pacaran jadi gak apa-apalah rere mau coba gimana sih rasanya dibucinin sama orang yang rere suka." Ucapnya sambil menghayal.

" wahh... udah menghayal kamu yaa.. andai papa kamu pulang, pasti udah di jewer telinga kamu kak." ancam mamanya dengan canda.

Ya, Papa Rere orang yang tegas dan disiplin. Jika papanya dirumah, pasti Rere akan menjadi perempuan yang feminim dan banyak diamnya. Namun, jika papanya sudah berlayar ia akan kembali ke sifat aslinya, tomboi.

**

Ditengah Malam Percakapan antara dua insan melalui handphone masing-masing pun dimulai.

Rere : uda... kenapa belum tidur?.

Ikram : karena mikirin Rere.

Rere meloncat kegirangan diatas kasurnya dan membuat Amelia terbangun dari tidurnya.

" kakak ngapain, amel mau tidul antuk." ucapnya setengah sadar.

" maaf ya dek, kakak enggak sengaja melompat tadi hehe." balasnya sambil mengusap rambut Amel yang lurus, kemudian amel pun melanjutkan tidurnya.

Ikram : ngapain pakai melompat segala.

Rere : karena gue senang.

Ikram : kenapa senang?

Rere : Karena dicintai oleh pangeran dari kayangan.

Kali ini Ikram yang bersorak senang. Namun, ikram tidak ada orang pun yang merasa terganggu. Karena ia sendiri dari dulu.

Rere : ciee yang baperrr.. hahaha

Ikram : apaan sih Re.. loe bikin gue kangen aja sama loe.

Rere : gue kan emang ngangenin.!

Ikram : iya tuan putri.

Rere : uda kita tidur lagi yuk udah malam, besok gue ada masuk kelas pagi jam 9.

Ikram : skuy! besok gue temani loe ya

Rere : jangan deh gue maluu..

Ikram : ngapain malu. kan orang-orang sudah tahu kita pacaran.

Rere : gue belum siap uda

Ikram : ya deh ya.. hati-hati ya besok.

Rere : tidur lagi yuk ngantuk gue.

Ikram : oke beb.. good night

Rere : good night.

Percakapan mereka berakhir setelah mengucapkan kata-kata selamat malam. Mereka tertidur dalam mimpi yang berbeda-beda.

**

" ohh jadi benar ya soal loe pacaran sama cowok gue!" hardik Flo yang saat itu menghadang Rere menuju ke kelasnya.

" apaan sih kak. gue enggak pernah mengganggu loe kak. jadi jangan pernah loe mengganggu hidup gue." gertak Rere padanya.

" berani loe ya! " hardik Flo dan ketika hendak melayangkan tangannya ke arah wajah Rere yang menantang.

" Hentikannn woy!" teriak Uda Sonny datang membantu Rere.

" uda sonny?" terheran Rere.

" ngapain loe main kasar kayak gini ke junior loe. tahu enggak loe itu sebagai contoh di kampus ini." ucap Sonny dengan marah namun memiliki sisi ketegasannya.

" suka suka gue dong." ketus Flo sambil melipat kedua tangannya dan menatap dengan congkak.

" ingat ya Flo tidak selamanya loe berada diatas. Jadi jangan pernah loe bertindak sesuka hati loe. paham?" ancam Sonny kemudian menarik tangan Rere.

Florina dan rekan-rekannya terdiam. Lalu mereka kembali ke kelas masing-masing.

" uda.. lepaskan tangan gue, sakit!" rintih Rere.

" maaf re.. guee.." ucapnya lalu dipotong oleh Rere kemudian perempuan itu berkata, " makasih ya udah bantu gue. kalau enggak ada lo mungkin bakalan ada Perang dunia 3 di kampus ini.

" yang penting jaga diri loe. gue enggak mau loe kenapa-napa hanya karena loe lagi dekat dengan Ikram. ingat fansnya banyak jd loe harus banyak hati-hati." saran Sonny.

" baik uda. maaf gue tadi nyusahin loe ya." jawabnya dengan sendu.

" iyaa adek sama-sama.. langgeng yah." ucapnya sambil mengusap kepala Rere.

" gue harap meskipun loe sama Ikram, loe jangan lupain gue dan jiwa tomboy loe jangan pernah hilang." ucapnya dengan sendu.

" apaan sih loe, kata-kata loe bikin gue takut tahu enggak." ujarnya sambil meninju perut rata Sonny.

Sonny tersenyum. Bagi sonny Rere adalah hidupnya. Tidak ada yang tahu tentang penyakit yang diderita sonny, bahkan dari Rere sekalipun. Mereka emang dekat, hanya saja Sonny tidak ingin Rere khawatir. Kenapa sonny sering mengulang ? karena setiap rasa sakitnya datang ia memilih tidak ikut kelas daripada mengharapkan belas kasihan pada manusia-manusia nantinya.

Orang banyak mengenal sonny sebagai laki-laki yang pemalas dan jarang hadir. Mereka mengira Sonny mahasiswa yang pemalas, nyatanya tidak hanya keadaan yang tidak memungkikannya selalu.

***

Chapitre suivant