Emosi Maximus sudah mereda, dia bahkan terlihat puas setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aleandra. Ternyata gadis itu tidak mengecewakan dirinya, walau emosi sempat memenuhi hati namun Aleandra benar-benar membuatnya tidak menyesal karena dia sudah menahan emosi.
Walau begitu dia tidak akan memaafkan Fedrick jika pria itu berani memfitnah dirinya lagi apalagi dia masih harus menahan kekesalan di hati karena Fedrick menyentuh tangan Aleandra. Beruntungnya hanya itu saja yang dilakukan oleh pria itu. Maximus masih memperhatikan laptop, setelah ini Aleandra akan mendapatkan hukuman darinya.
Di dalam ruangan, Fedrick dan Aleandra masih diam saja. Aleandra menunggu jawaban dari Fedrick tapi pemuda itu masih diam. Fedrick sedang mencari jawaban yang tepat, bagaimanapun hanya ini satu kesempatan yang dia miliki untuk meyakinkan Aleandra.
"Kenapa kau diam, Fedrick? Kau tidak menjadi bisu mendadak, bukan?" tanya Aleandra.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com