Dipta mendengus berulang kali didepan toilet umum wanita. Beberapa orang yang lewat menatapnya dengan sinis. Gimana gak, dikira dia penjahat kelamin.
Dipta berdiri didepan pintu toilet utama tapi tetap aja keliatan aneh. Bukan maunya tapi Hening yang memaksanya menunggu tepat didepan pintu utama toilet umum tersebut.
Alasannya gak masuk akal sebenarnya tapi bukan Hening namanya kalau waras. Gadis itu takut ada yang mengintip apalagi sampai merekam aksinya boker, gak waras kali kan?
'Cepat! Atau gue tinggal!' Dipta megirim pesan.
Lama baru dapat balasan dari Hening : 'sabar! Usus aku muter, nyari jalan keluar! Jangan chat, ganggu konsentrasi!'
Dipta melongo membaca balasan dari istrinya, boker perlu konsentrasi?
Dipta menggeram kesal sambil natap horor ponselnya. Demi apa kok bisa-bisanya dia jumpa orang macam istrinya ini.
Sementara itu Hening lagi serius mengeluarkan seluruh hajat. Mukanya merah padam karena membutuhkan tenaga extra buat ngeluarin semua kotoran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com