"Kenapa muka lo? Kesiram cuka? Kecut amat." Dipta dan Hening udah cabut dari rumah sakit.
Hening mencebik, "Amerika gak seindah yang kubayangkan. Bukan negaranya yang salah tapi manusia-manusia itu. Apa juga yang katanya Amerika negara bebas, masyarakatnya acuh, gak perduli sama urusan orang lain. Taunya ada yang julid."
Kalimat ini untuk orangtua Dipta berikut manusia-manusia aneh yang mencari masalah dengan mereka.
"Gue yang diketusin kok lo yang kesal? Mulai suka lo sama gue? Ciri-ciri cewe naksir kayak lo gini, gak terima crush-nya di dzolomin."
Hening semakin mencebik bibirnya, "kau emangnya gak kesal di gituin? Biasanya langsung kerasukkan kalo di singgung! Aku kesal bukan karena suka sama kau tapi karena …"
"Karena apa? Ngaku aja. Kalo iya pun gak papa, gue jomblo. Mumpung lo belum ada saingan mending ngaku, mana tau gue kasian sama perasaan lo terus mau nerima cinta lo yang gak seberapa itu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com