webnovel

Dari Lahir Udah Yatim Piatu

Hening gak mengatakan apapun, masih mengamati kemana arah pembicaraan anggota keluarga ini. Entah bisa dibilang anggota keluarga ntah gak, karena sangat canggung dan asing.

Sampai disini Hening gak mau judge kedua orangtua Dipta meski mulutnya udah mau nyela. Gimana gak, ucapan yang keluar dari mulut mereka kayak air keruh yang gak disaring, butek.

Bisa gitu protes pekara perjodohan Dipta, emang selama ini kemana? Kok baru sekarang protes? Tinggal di Pluto? Kalo emang gak suka kenapa gak pulang waktu itu? Hentikan perjodohan, bukan cuma mereka yang untung, Hening juga.

Ini gak, ngomentarin perjodohan kayak yang manjain Dipta dari kandungan, sumpah egoisnya buat silap. Kalo gak mikir mereka orangtua dan anaknya kakek nenek, udah di kuliahin sama Hening.

"Walau kami tidak turut andil dalam pertumbuhannya, dia tetap anak kami. Dan jangan lupa, kami tidak pernah menelantarkannya. Papa dan mama yang melarang kami membiayainya." Dengan arogannya bapak si Dipta menyombongkan diri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant