webnovel

Gak Usah Cari Pekara

Hening memilih menunggu dikantin yang lebih sepi, kalo berada dikantin tadi bisa-bisa Rachel mati karena kehabisan napas. Bukan karena sesak dikerubungi tapi karena ketek anak desa harum-harum kali.

"Emang biasanya lama pengumuman disini?" tanya Jordy. Dia sekolah di International school, gak ngerasain yang namanya nunggu. Semua ontime, bahkan nilai kelulusan di share melalui email masing-masing.

Gak ngerasain euforianya pengumuman, kelulusan juga gitu. Gak ada coret-coret baju macam yang seliweran di social media.

"Gak tau, kan baru ini aku lulus SMA. SMP dulu gak kayak gini, ya kan?" tanyanya pada Bayu dan juga Nur. Keduanya mengangguk. Gak ada lagi pembahasan Dimas dan Arjunanya Nur.

Bayu perhatikan sejak kepulangan Hening beserta teman kotanya, Nur kayak jaga imej gitu. Kayak bukan Nur yang dia kenal sejak embrio. Kebiasaan kalo liat yang bening bawaannya kalem, macam dilirik aja.

Hening menghela napas pelan saat melihat Jepri cs menghampirinya lagi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant