"Ya gak, kita kan bisa cari sam-sama," balas Jordy sedikit nyengir. Hening menghela napas pelan.
Sebenarnya tu ya dia ngantuk gak tau bilang. Seharian ini gak ada tidur siang sama sekali. Seluruh tubuhmya butuh istirahat tapi apa daya, gak mungkin tidur nyenyak kalo nenek sedih begitu.
"Dia sering menyendiri?" Tanya Hening. Hening menatap jalanan ibukota yang masih ramai. Baru jam delapan malam udah pasti masih ramai.
"Hem, kalo lagi ada masalah yang berat pasti dia menyendiri. Dipta itu keliatannya aja keras tapi nyatanya gak. Kami udah paham betul dengan sifatnya. Jadi Dipta itu gak mudah."
"Setiap orang punya masalahnya sendiri. Gak ada yang mudah jadi orang lain kecuali orang itu sendiri." Menghela napas pelan, Hening melanjutkan, "kemana kita cari dia? Masa iya keliling ibukot"
Jodry menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "gue udah chat Bastian dan yang lain. Kita kumpul dulu setelah itu baru pikir tempat yang mungkin Dipta datangin."
Hening mengangguk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com