"Gila ni cewe, mulutnya pedes banget! Sumpah gue penasaran." Bisik Jordy.
Dari tatapan keduanya, Hening dan Dipta sedang berperang. Gak tau siapa yang menang karena keduanya gak ada yang mau ngalah sampe suara juragan nyonya mengintrupsi.
"Besok kalian berempat datang kerumah, kita selesaikan secara adat permasalahan ini. Jangan lupa uang taruhan kemrin bawa sekalian."
"Tapi …"
"Harus utuh satu milyar!" Potong juragan nyonya, keempat teman Dipta langsung ngangguk tanpa berani membantauh.
"Dan kamu!" Juragan nyonya menunjuk Dipta yang masih menatap tajam Hening, "pulang sekarang, jangan ngerayap lagi. Kalau gak pulang, liat apa yang bisa nenek lakukan."
Dipta menatap malas neneknya, "nenek buat malu aku!"
Setelah mengatakan itu Dipta pergi mengendarai motornya. Juragan nyonya gak perduli, dia bertos ria dengan Hening setelah itu pergi meninggalkan tempat balap dengan tatapan aneh semua orang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com