Hening gak pernah secengeng ini sebelumnya. Biasanya, walau sedih dibuat Dimas, dia tetap kembali semangat setelah beberapa menit kemudian tapi sekarang, kok gak?
Hening heran sama airmatanya yang terus mengalir tanpa henti, harusnya gak boleh gini. Kalo dia nangis terus orangtuanya sedih, itu gak boleh terjadi.
"Jangan nangis lagi, bisa gak sih!" kesal gadis itu pada dirinya sendiri sambil menyeka airmatanya.
Kejadian tadi pagi terputar lagi dalam ingatannya, gimana Dimas membentak dan menuduhnya serta mengatainya tanpa beban.
Dan bodohnya, dia diam saja sambil menatap pria itu nanar. Kenapa dia gak bisa ngamuk kaya sama Dipta dan yang lainnya? Kenapa?
Padahal kalo di pikir-pikir, Dipta dan yang lain sama sekali gak penting dalam hidupnya. Tapi, kenapa bisa dia ngamuk ketika di buat marah? Sedangkan dengan Dimas gak bisa!
Kesalnya Hening pada diri sendiri gak tau bilang!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com