webnovel

Dipta Gak Pernah Benar

Hening menghempas tangan Dipta, "gak juga."

Hening memilih jalan dengan sangat hati-hati agar tidak tergelincir lagi. Dalam diam, Johanes senyum sendiri melihat interaksi keduanya. Dipta pemuda yang menyebalkan tapi, kalau bisa berteman dengannya sangatlah beruntung.

Pemuda itu jelas setia kawan walau mulutnya sangatlah beracun.

Tuti dan Hening berjalan didepan, arus deras tidak membuat mereka kwalahan karena sudah terbiasa.a apalagi Hening yang memang hantunya sungai, gadis itu mahir memilih jalan agar tidak terbawa arus. Johanes dan Dipta mengikuti jalan yang keduanya pilih.

Sejauh ini mereka belum melihat keberadaan peserta lain, salah satu dari kelompok itu ada Jepri dan teman sekelas Hening yang lain. Entah mereka bisa menjalani misi atau tidak.

"Jadi anak desa ternyata enak ya, gak ada beban," ucap Johanes.

Hening menoleh kemudian mengangguk, "kami selalu bahagia, alam menyediakan semua yang kami butuhkan. Gak ada alasan kami mengeluh apalagi menanggung beban"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant