Tiga hari setelah kepergian Jefri. Jeni masih merasa kehilangan suaminya, karena seringnya Jefri berkunjung menemeuinya di rumah itu. Namun, sedikit demi sedikit rasa kehilangannya mulai memudar karena Jefri tak begitu melekat di hatinya.
Entah bahagia atau pun sedih, Jeni masih merasa kalau hari-harinya masih mengkabut dan berawan hitam.
Ada hal yang mengejutkan ditengah-tengah sarapan paginya bersama Karin. Pintu rumah Jeni terdengar diketuk dari luar dengan keras.
Jeni merasa aneh, karena Mobil dan ponsel Jefri telah dikembalikan satu hari lalu. Lalu, siapa yang bertamu sepagi ini?
Suara ketukan pintu dari arah luar semakin keras saja terdengar. Padahal, ada bell yang menempel di dinding tembok. Tapi tamu itu terdengar kasar dan memilih menggedor pintu dengan keras terkesan tidak sopan
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com