webnovel

Hantu Berahang Lebar

Aku kembali bangun secara mendadak saat merasakan tenggorokanku yang sangat kering. Disertai kepalaku yang terasa pusing karena bangun secara mendadak. aku mendecak sebal karena kenapa aku tidak terbangun pada pagi hari. Kalau begini aku yang sangat kecapekan sekali pastinya.

Bukan sebuah masalah besar kalau seandainya aku tidak takut. Tetapi ini masalahnya aku sangat takut sekali sehingga apa yang aku pikirkan terkadang sangat berlebihan. Tapi aku tidak akan berpikir macam-macam karena ketakutan awalnya berasal dari diri sendiri selama kita terus berpikir positif niscaya tidak akan terjadi apa-apa dan aku sangat menyakini akan hal itu.

Tetapi baru saja keluar dari kamar, tiba-tiba aku dikagetkan dengan keadaan yang tidak biasa dimana pintu depan terdengar suara ketukan. Aku langsung membelalakan mata dan menghampiri pintu itu. saat aku membukanya aku tidak melihat apa-apa selain angin yang berhembus dingin sisa hujan tadi.

Aku pun mengedikkan bahu dan kembali membalikkan badan. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan seseorang yang menyentuh pundakku. Aku langsung membalikan badan.

"Pak Rangga!" aku dibuat lebih terkejut. Tetapi untuk beberapa saat aku lega karena yang dihadapanku ini buan hantu melainkan orang yang sangat aku kenal. Ini tentu sangat menggembirakan bagiku karena aku memiliki teman.

"Kok bapak ada di sini?" tanyaku.

"Iya, soalnya bapak bosan di rumah."

Aku mengernyit dahi. Memang ini tidak biasanya seperti ini. Yang aku tahu Pak Rangga adalah orang yang enerjik dan ceria. Bahkan juga dikenal sangat supel dan suka menyapa. Ini memang sangat berbeda sekali dalam kenyataannya sekarang. Apa mungkin dia sedang sakit.

Aku mempersilakannya untuk masuk kemudian duduk. Dia menurut saja. ada yang aneh saat aku melihat kepalanya bergerak memutar. Aku heran seheran-herannya. Tetapi aku tahan karena aku tidak ingin menyinggung pria yang usianya dua kali lipat dari usiaku.

"Apa kabar Pak?"

Tanyaku basa-basi. Dia menjawab dengan suara yang normal. Meskipun agak serak sedikit. Tetapi ini bukan soal bagaimana kita berinteraksi dengan segala hal. Bukan pula soal bagaimana caranya supaya bisa kembali ke tempat semula. Tetapi pada kenyataannya memang dia tidak normal. Aku bisa melihat pergerakan yang tidak biasa dari kepalanya.

Aku langsung berdiri begitu menyadari hal tersebut. dengan mata nanar aku melangkah mundur, sungguh aku kebingungan harus berbuat apa. Tidak ada yang bisa aku mintai tolong. Ini tentu sangat berbeda sekali dengan keadaan biasanya. Apa mungkin Pak Rangga sakit atau bagaimana.

Aku sudah mundur sampai di ambang pintu belakang tatkala aku melihatnya berdiri sambil menatapku tajam. Aku langsung terdiam di tempat tanpa melakukan reaksi apa-apa. Di depan mataku, aku bisa melihat dia melangkah maju mendekatiku tanpa basa-basi berkaitan dengan segala hal yang bisa memberikan sebuah pelajaran bahwa apa yang aku lihat di depan mataku ternyata adalah bukan manusia tetapi setan!

Semakin lama dia semakin dekat. sekarang terlihat sekali penjelmaan dari dirinya yang begitu mengerikan. Di mana di depan mataku terlihat dia menggerak-gerakkaan kepalanya sembari tersenyum melihatku. Betapa ini sangat mengerikan untuk dilihat. Terlebih bola matanya yang serasa mau keluar. Tentu sangat mengerikan sekali ditambah mulutnya yang mengangga lebar. Ini bukan hukuman atas apa yang terjadi sekarang tetapi karena segalanya bisa menjadi sebuah pelajaran yang berharga bahwa jangan pernah meremehkan namanya mahluk halus karena kita tidak pernah tahu kalau mereka berada  di sekeliling kita. Sangat menakutkan untuk dibayangkan begitu saja. tapi mau bagaimana lagi?

Tidak terasa segalanya begitu mengerikan sampai aku tidak bisa berkata apa-apa saat hantu itu tiba-tiba menjadi sosok yang sangat menyeramkan sekali, tapi aku tidak bisa pingsan. Mataku seolah tertahan untuk terus menghadap kearahnya.

Ini bukan perkara mudah. Aku langsung terdiam begitu melihat segalanya menjadi gelap saat mahluk yang mengerikan itu membuka ranhangnya dengan sangat lebar sekali. Bukan apa-apa dan tidak masalah sebenernya. Tetapi aku merasakan kekhawatiran yang begitu mendalam tentang nyawaku yang bisa tergadai oleh mahluk ini. mahluk pertama kalinya dalam hidupku aku melihat hantu yang mengerikan, tepat di hadapanku.

Aku berharap ini semua hanya mimpi

Dan benar adanya ketika aku bangun aku mendapati diriku yang terbangun dari alam mimpi Tidak ada yang bisa dipastikan apakah semua ini benar adanya. Apakah ini berkaitan dengan mahluk halus penghuni rumah ini?

Bahkan penggambaran atas mimpilku sepertinya sangat berbeda dengan sekarang bahwa tidak ada yang namanya lampu mati, atau hujan semuanya normal-normal saja.

Tapi entah kenapa aku mulai tidak nyaman berada di rumah ini untuk karantina, aku harus menjadi pribadi yang bagus sekali dalam kenyataan yang sesungguhnya, aku tidak mau mentalku terganggu gara-gara aku tertahan di rumah ini.

Aku mendengar kabar kalau di hotel sekarang sudah dipenuhi oleh begitu banyak pasien yang artinya tidak mungkin aku melakukan karantina di sana juga. Lantas aku harus bagaimana supaya semuanya baik-baik saj kemudian hari, aku juga sudah tidak tahan di sini.

Chapitre suivant