"Mulut lo minta disumpel sempak Ivan
yang udah gak dicuci seabad ya. Gua kan
bilang cuma kitaaajayangtahu. Ehini
satu sekolah. Tikus got aja mulutnya gak
secomberan lo Jev." ucap Viga yang merasa
kesal.
"Yaudah sih Boss, maaf,kan ada pepatah
sepandai-pandai bangke ditutupi, pasti
kecium juga." ucap Jevin.
Ivan langsung menoyor kepala, "Bego lo,
makanya pas SD minum vitamin Vidoran
Smart biar otak lo pinteran dikit."
"Salah lagi ya gua?"Jevin
celingak-celinguk.
"Apa lo bilang? Maksud lo pertunangan gual
sama Queensa lo samain sama bangke?"
Viga menatap Jevin dengan tatapan horor.
"Eh. Gak gitu boss maaf, iya gua diem deh
gak ngomong lagi, ntar salah lagi." ucap
Jevin menunduk.
"Udah-udah. Viga, lagi pula ini berita
bahagia. Ada bagusnya juga dipublish.
Jadi pengagum rahasia lo dan Queensa
bisa tumbang satu per satu." ucap Devon
menengahi.
Viga menghembuskan nafasnya dengan
kasar, "Ya udahlah satu sekolah udah tahu
juga, mau diapain lagi. Van, lain kali kasih
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com