"Awas lo Jeva!" ancam kakak kelasnya.
Jeva melirik kakak kelasnya yang sudah keluar dari kelasnya. Selalu saja berakhir seperti ini, kakak kelasnya selalu saja koar-koar di kelasnya. Tapi kakak kelasnya selalu saja kalah saat berdebat dengannya.
Apalagi saat ia sudah membawa kata yang membuat kakak kelasnya itu kalah telak. Dalam hati Jeva berharap Jevian tidak tahu akan kejadian ini.
Jika cowoknya tahu, sudah dipastikan kakak kelasnya dalam bahaya. Karena Jevian tidak suka miliknya diusik oleh siapapun, mau ia perempuan atau bukan ia tidak peduli.
Jeva melirik teman-temannya, "Kantin yok Tenggorokan gue kering."
Mereka langsung berlari ke arah Jeva. Jeva dan teman-temannya langsung keluar dari kelas menuju ke kantin. Beberapa anak kelas lain menatap anak-anak kelas Jeva dengan tatapan sinis.
Sudah biasa. Setiap kakak kelas itu datang ke kelas Jeva, anak-anak kelas lain pasti akan menatap mereka dengan tatapan sinis. Karena kakak kelasnya itu adalah ratu sekolah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com