Keesokan harinya.
Aroma dari kulit jeruk yang baru dikupas itu menguar ke seluruh ruangan kamar tidur yang rapi. Udara menjadi segar, pintu kamar dan jendela juga dibuka semua. Meskipun cuaca panas di luar sana, namun cukup menghadirkan angin semilir yang mampu mengurangi panasnya suhu.
Felicia meletakkan buah jeruk yang sudah ia kupas dengan baik beserta menghilangkan serat-serat putihnya. Ia meletekkan buah jeruk itu di atas sebuah piring kecil dan ia sodorkan pada Kemal yang duduk bersandar di kasur.
Ya, gadis itu hari ini sedang mengunjungi pacarnya. Kebetulan, keluarga Kemal juga sedang keluar semua. Hanya ada seorang pembantu yang sedang sibuk di dapur.
"Kalau bilang ke Rangga, supaya kamu diganti sama Kina atau Likha aja, gimana?" Tanya Kemal.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com