Ren tidak menyangka bahwa penyakit yang hendak dia pelajari bersama jiwa Mpu Semadya datang begitu cepat dalam wujud ayah Yun.
Itu adalah penyakit kanker.
Ren sudah banyak berselancar di internet saat waktu luangnya, dan menemukan bahwa kanker tergolong dalam jenis penyakit mematikan dan berbahaya yang masih sulit ditangani, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di dunia.
Oleh karena itu, Ren berhasrat mempelajari penyakit itu melalui ayah Yun. Baiklah, Yun, nanti ingatkan aku untuk menemui ayahmu, yah!"
Yun melongo. Majikan barunya berkata apa baru saja? "Kak?"
"Kenapa? Apa kau tidak berkenan mempertemukan aku dengan ayahmu?" Ren memandang heran ke Yun.
"Bu-Bukan begitu maksudku. Hanya … kenapa Kak Ren bersedia menjenguk ayahku?"
"Memangnya tidak boleh?"
Yun menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kali dan menjawab, "Bukan begitu, Kak. Hanya … saudara saja tidak sudi menjenguk ayah, kakak-kakakku juga tak mau datang …."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com