webnovel

Tangisan Anes

Malam telah tiba. Keluarga kecil Siti dan Sholeh telah berkumpul di ruang tamu. Hanya di ruang tersebut yang bisa menampung banyak orang. Kalau ruang lain tentu tidak akan muat.

Seperti biasa, mereka selalu makan malam bersama dengan lauk dan nasi yang telah dibagi rata. Bagi yang umurnya paling tua tentu akan mendapatkan jatah makan yang paling banyak. Bagi Siti, hal tersebut harus dibedakan sesuai dengan kebutuhan tenaga yang harus dikeluarkan. Namun, satu hal yang membuat anak Siti seringkali marah ataupun benci karena porsi makan Sholeh selalu diberi banyak, meskipun dia jarang sekali memberi nafkah Siti. Perlakukan tersebut terasa tidak adil bagi mereka karena mereka merasakan sendiri bahwa kurang makan itu sangatlah membuat perut sakit, terutama jika terlalu banyak menjalani kegiatan. Terkadang mereka juga sudah protes di belakang Sholeh, tapi respon Siti hanya memberikan pengertian kepada anaknya saja agar bisa ikhlas.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant