webnovel

Pertanda Kematian

"Ton, kamu kok terlihat biasa saja, padahal tadi kaki kamu itu busuk loh," ujar Surya ketika sedang siap-siap untuk tidur. Seperti biasa, Toni seringkali muncul sesuka hatinya. Dia pun mengernyitkan kedua alisnya menatap Toni bingung.

Seperti biasa, Toni hanya nyengir saja. Dia terlihat begitu menyebalkan. Ketika ditanya, dia selalu menjawabnya dengan sesuka hati. Mungkin hal itu sudah menjadi ciri khas Toni. Selama ini, Toni memang seringkali bersikap sesuka hati atau bahkan suka seenaknya sendiri.

"Kamu ini macam nggak tahu aku ini siapa. Kalau kamu mau lihat luka tadi, aku bisa kok menunjukkan kepadamu, tapi aku nggak ingin menunjukkan kepadamu dan siapapun. Kasihan kalau nggak sengaja melihat."

"Jadi, untuk kejadian tadi itu kamu bersikap seenaknya sendiri dan kamu memang sengaja?" Tuduh Surya menunjuk Toni menggunakan jari telunjuknya.

"Apaan sih nggak usah nunjuk-nunjuk seperti ini bisa kan?" Tanya Toni menurunkan tudingan Surya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant