Di dapur mansion Ren ….
Karena hanya ada mereka saja berdua di sana, sepertinya Nir bisa melaksanakan salah satu rencananya.
"Ahh!" Nir tersandung langkahnya sendiri dan menjatuhkan dirinya ke Ren.
Srett!
Sayang sekali, Ren sudah lebih dulu berkelit sehingga Nir hanya bisa menubruk angin dan jatuh di lantai. Dia harus bersyukur karena tak ada meja atau sudut tajam di depannya sehingga dia bisa langsung mendarat bebas di lantai.
"Ohh?" Ren menoleh ke belakang dan melihat Nir sudah berada di lantai. "Kau tak apa? Xena! Xena!" teriak Ren memanggil pengawalnya secara malas-malasan, sama sekali tidak ada nada khawatir.
"Ugghh … sakit, Om." Nir merintih sambil berusaha bangun. Sebenarnya, sakitnya tidak seberapa, tapi malu dan kecewanya melebihi gunung.
"Ya, Tuan." Xena datang ke dapur.
"Bantu nona Nir bangun." Ren seenaknya memberikan tugas ke Xena. "Tanganku sedang penuh." Dia menunjukkan kantong berisi ayam potong dan udang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com