Kemudian, terdengar suara dari arah ruang tengah. "Kalian ke mana, sih? Kok sepi, tumben?"
Ren dan Sya pergi ke ruang tengah dan mendapati Jun yang menggandeng Kei, keduanya sudah pulang dari bioskop.
Dahi Ren berkerut. Di hatinya ada ganjalan melihat hal itu. Tapi … ahh, sepertinya dia hanya terlalu berlebihan saja dalam menduga-duga. Maka, dia lekas tepiskan apa yang baru berkelebat di kepalanya.
Tak mungkin. Rasanya tidak mungkin. Demikian Ren terus membisiki hatinya sendiri.
"Kalian sudah pulang! Mana, nih oleh-oleh untuk aku?" Sya dengan riang menyambut kedua saudaranya itu sembari memeluk Kei dengan manja.
Kei lekas bebaskan tangan dari genggaman Jun. Dia sendiri juga sesungguhnya heran kenapa adiknya terus menggenggam tangannya sejak keluar dari bioskop hingga masuk rumah.
Jika masih di luar rumah, itu dia anggap wajar karena mungkin Jun ingin melindungi dia dari pandangan mesum pria lain padanya. Tapi kenapa sampai di mobil dan juga di rumah begini?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com