Bu Narti memasuki halaman rumah sakit dengan terburu-buru. Tujuan utamanya adalah mencari Pak Johan untuk memberi tahu apa yang baru saja dialaminya. Namun saat memasuki halaman rumah sakit, Bu Narti melihat lagi segerombolan orang-orang yang mencurigakan. Seperti sedang mencari-cari seseorang. Mata mereka awas dan tajam, membuat Bu Narti bergidik. Halaman rumah sakit itu terlihat agak sepi, mungkin karena hari sudah menjelang Magrib
Tiba-tiba salah seorang dari laki-laki yang berpenampilan seperti preman itu menghampiri Bu Narti....
Reaksi pertama Bu Narti adalah ingin lari. Yang kedua adalah ingin berteriak. Namun kakinya terasa sangat lemas setelah aksi kejar-kejaran dengan Benny. Alhasil Bu Narti hanya bisa berdiri terpaku dengan wajah tegang dengan lidah kelu, dan mulut terkunci rapat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com