webnovel

Kopi Panas, Cokelat dan Roti Panggang Dingin

"Kamu makan orang ya?"

Lagi dan lagi Aksel menghela napasnya. Pertanyaan yang Anna ajukan pada Aksel itu cukup di luar pemikirannya sama sekali. Bahkan Aksel saja heran, bagaimana bisa ia menikahi Anna yang menurut Aksel itu unik dan juga konyol.

"Kenpa pertanyaan kamu seperti itu, Anna?" tanya Aksel yang memandangi Anna di atas wajahnya.

"Ini darah sampai ke sini."

"Itu darah saya, bukan orang lain."

Anna mengeluarkan mimik wajahnya yang menyebalkan sekali. Aksel hanya menggelengkan kepalanya saja seraya sedikit tersenyum.

"Sudah, saya bisa sendiri."

"Dari tadi harusnya kamu bilang seperti itu."

Entah mengapa Anna menjadi ketus seperti itu. Aksel pun heran dengan perubahan sikapnya Anna.

Saat Anna hendak turun dari atas tempat tidur, Aksel pun menariknya.

"Mau apa? Hah!" Anna menjadi lebih galak pada Aksel.

Kini, Aksel duduk di hadapan Anna. Secepat kilat Anna memalingkan wajahnya, ketika itu Aksel menatapnya dalam.

"Kenapa melihat ke sana? memangnya saya ada di sana?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant