webnovel

Riwayat Rindu

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya sang penghulu.

"Sah,"

"Sah"

"Sah"

Serentak beberapa orang yang turut hadir di rumah Agnes menjawab pertanyaan sang penghulu. Berbeda dengan Mahmud sang supir, di dalam hatinya terus menggerutu dan hanya satu orang yang tidak menjawab pertanyaan penghulu tersebut.

"Sah apanya? Di teleponku masih ada dua orang perempuan lagi yang mendesakku untuk bisa menghubungi Rio, aduh bagaimana ini? Kenapa harus aku yang kena imbas petualangan cintanya Den Rio sih?"

Baru saja batinnya berhenti bicara, eh suara getar handpone Mahmud sudah mengganggu konsentrasi dia lagi. Bergegas dia keluar ruangan untuk membuka siapa yang menghubunginya.

"Non Cheryl? Ya ampun, aku nyesel kasih nomor telepon ke hampir semua pacar Den Rio. Meski aku dapat rokok dan pulsa tapi repot juga kalau begini, aku harus jawab apa?" monolog Mahmud.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant