Berusaha melupakan sejenak tentang kegundahan atas adiknya Syasya yang tak kunjung bisa dihubungi. Rio pun fokus menuju sekolahnya, nahas baru saja di pintu gerbang Rio sudah melihat Kyai Anwar Bapak mertuanya yang didampingi Husein kakak Iklima.
"Aduh gawat nih, Pak Mud mundurkan dulu mobilnya! Cari tempat yang aman supaya mobilku tidak terlihat Abi!" seru Rio.
Sebelumnya memang sudah diduga jika Rio memiliki jadwal yang sama dengan sang kyai untuk mengunjungi sekolah, masalahnya hanya tujuan mereka saja yang berbeda.
"Memangnya kenapa Den? Bukannya bagus dong ketemu mertua?" Mahmud balik bertanya.
"Pak Mud bisa kan tidak banyak protes dulu!" tegas Rio.
Sebagai supir Mahmud hanya mengikuti maunya sang majikan, beruntung ada tempat yang super aman di mana tak ada orang yang mampu melihat mobil Rio khususnya sang kyai.
"Kita tunggu sampai mobil mertuaku keluar jauh dari area sekolah!" seru Rio kemudian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com