webnovel

Cicak Dan Buaya

Rima sangat bahagia bisa bertemu dengan Tedi meski itu hanya dalam mimpi.

Dalam mimpi tersebut Tedi meneleponnya dan meminta dia untuk menemuinya karena dia butuh pertolongan.

"Apa mimpiku ini sebuah isyarat ya!" Rima bertanya pada dirinya sendiri saat sadar dari tidurnya.

"Kenapa sih Melodi harus berjodoh dengan anak Tedi? Aku jadi tersiksa begini," gumam Melodi saat dia menatap dirinya di depan cermin.

Kriiing

"Telepon itu ...!"

Jantung Rima berdetak sangat kencang saat dia mendengar suara telepon.

"Apa itu telepon dari Tedi?"

Rima membuka sedikit pintu kamarnya dia menengok ke arah telepon rumah yang terus berdering tapi tak kunjung ada yang mengangkatnya.

"Seisi rumah ini kan banyak sekali, masa nggak ada sama sekali yang mendengar dan mengangkatnya sih?"

Rima kesal karena telepon rumah terus berdering dia hendak mengangkatnya tapi dia sangat takut jika dalam mimpinya itu benar-benar sebuah kenyataan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant