webnovel

Ujian Dan Pujian

Tak ada reaksi berarti yang terpancar dari wajah Cantika kendati pujian dari Bastian tertuju padanya, bukan hanya sekedar ada Andara di sana namun bagi Cantika pujian itu justru ujian.

"Nggak usah jaga image! Kamu tersanjung kan dapat pujian dari Tian?" sarkas Andara.

Tak ada kata lelah dari Andara untuk mencabik-cabik hati Cantika, namun tak ada kata dendam pula pada diri Cantika sehingga membuat Bastian semakin cinta.

"Sebenarnya mulut kamu itu dibuat dari apa sih? Atau jangan-jangan kamu nahan lapar ya jadi emosi terus?" Bastian balik sarkas pada Andara.

Tangan Andara mengelus tangan Bastian, memberi kode supaya jangan meladeni Andara secara berlebihan.

"Cantika saja yang sudah benar-benar pewaris dari vila ini nggak sombong kayak kamu! Sadar dong Ra, kamu itu cuma ...!"

Kata Bastian terpotong saat kakinya diinjak Cantika sebab dia tidak ingin ada pertengkaran lagi yang diakibatkan dirinya.

"Anak sambung kan maksud kamu?" tebak Andara.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant