"Jangan banyak protes, aku malas dengarnya," sela Julian saat Ravino dan Felix hendak membuka mulut mereka.
"Ya sudah." Akhirnya semua orang pasrah mengikuti perintah Julian.
Wajah Arabella merona saat Julian menggendongnya seperti pengantin, kemudian pria itu perlahan melompat ke atas atap rumah orang dengan mudahnya.
"Memangnya atap rumah orang tidak akan jebol, Julian?" tanya Arabella khawatir.
"Tidak. Kami, tepatnya saya dan Felix, sudah menguasai kontrol angin untuk mendorong tubuh kami seperti terbang dan juga ada teknik yang namanya meringankan tubuh. Jadi jangan khawatir, tidak akan ada atap yang roboh karena keberatan," terang Julian.
"Padahal saya bisa meminjam kekuatan spirit angin untuk membawa kita semua, tidak harus dengan sihir juga kok," gumam Arabella.
"Tidak apa-apa. Anda masih harus menjaga kondisi tubuh," ucap Julian.
"Nikmati saja pemandangannya, angin malam ini juga cukup sejuk saat melompat seperti ini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com