Ardina menghempaskan tangan sahabatnya itu. "Maaf Ra, gue gak suka keramaian kayak gini!" Kata Ardina melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
Tiara, sahabat Ardina itu melotot. Ia sangat tidak suka Ardina pergi begitu saja meninggalkan konsernya. Bukan karena Tiara marah padanya, namun gadis itu bukanlah Tiara asli yang tidak pernah marah pada melainkan dia adalah dalang dari semua ilusi yang Ardina rasakan. Kemudian wajah itu tersenyum, ia seakan sedang menyuruh para satpam untuk mencegah Ardina agar tidak keluar dari ruangan ini.
Jalan Ardina di halangi oleh kedua satpam. Ardina mendelik, ia tidak suka situasi ini. Ia berjalan ke kiri, namun satpam itu juga mengikuti Ardina. Begitu juga sebaliknya. "Bapak kenapa menghalangi jalan saya?" Ardina tampak kesal saat satpam itu mempermainkannya.
"Anda tidak bisa kemana-mana sebelum konser selesai!" Kata satpam itu menjengkelkan. Tangannya merentang agar Ardina benar-benar tidak bisa melewati pintu dan keluar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com