webnovel

Mengecoh Para Malaikat

Asmodeus bergegas pergi dari istana dengan kuda setelah mengetahui lencana kerajaannya menghilang bersamaan dengan hilangnya Ardina dan Nara. Ia terus memecut kudanya agar berlari lebih kencangnya. Suasana di neraka sangat berbeda dengan di dunia dan surga. Jalan-jalan gelap dan menyeramkan terlihat di sepanjang kudanya menapaki jejak. Tak ada udara yang berhembus, tak ada pandangan langit yang indah di penuhi bintang dan bulan. Hanya ada kegelapan yang selalu menghiasi kehidupan di neraka. Hanya ada api-api yang menyala di hiasan lampu-lampu di setiap sudut istana.

Ya, hanya di istana saja penerangan itu membuat suasana tidak mencekam. Namun, penerangan dan cahaya yang terpancar di dalam istana berasal dari api abadi dari dasar neraka. Bukan listrik yang biasa di gunakan manusia bumi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant