"Mikael, Rafael dan kau harimau?" kata Riel cukup terkejut. Mereka bertiga sedang menikmati makanan, bukan sedang di sandera oleh lblis bayangan itu. "Sedang apa kalian?"
"Hei, Riel, ternyata iblis ini baik. Dia ngasih makan kami!" kata Rafael terlalu bersemangat.
"Ta--"
"Silahkan tuan bergabung dengan teman-teman anda!" ujar iblis itu bersikap ramah, memotong kalimat Riel yang belum selesai. Namun Riel benar-benar curiga dengan keramahan iblis ini, apalagi mereka bertiga adalah malaikat. Rasanya mustahil bagi Riel, ada seorang iblis berbaik hati tanpa iming-iming atas kebaikannya.
"Gak! gue harus tetap waspada! Sebab, rasanya gak mungkin seorang iblis berbuat baik pada malaikat!" pikir Riel melihat ke sekeliling rumah iblis. Dan ia menyadari adanya kejanggalan terhadap keadaan sekitarnya, tadi sebelum ia datang, Riel melihat keadaan begitu ramai dengan suara cekikkan dan tawa. Tetapi suasana dari begitu ramai tiba-tiba menjadi sangat sunyi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com