webnovel

Receh Bukan Berarti Remeh

Qonin terperanjat dari tempat duduknya, dia mengentakkan genggaman tangan Zanqi, menoleh ke belakang, bukan takut dengan Satrio yang ada di sampingnya, melainkan Narti yang ikut berbelanja dengannya.

"Cari siapa mbak? Ibuk ya? Nggak ada, sudah balik duluan tadi," ledek Satrio yang kini mengambil kursi, lalu duduk diantara Qonin dan Zanqi.

"Haishhh, hampir saja aku kehilangan muka di depan Ibuk," Helaan napas Qonin yang terdengar kasar, tapi melegakan membuatnya bersandar di kursi sampai setengah tubuhnya melorot dari tempatnya.

Zanqi hanya cekikikan melihat ulah Qonin, dia juga sempat kaget, bahkan ikut merasa lega saat tahu Narti tidak ditemukan di sekitar mereka. Lantaran Narti turun dari angkotan umum langsung pulang, sedangkan Satrio yang hafal diluar kepala siluet Qonin itu tidak sengaja melihatnya saat dia berada di dalam angkotan umum yang melewati minimarket.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant