webnovel

Tradisi

"Sayang ... Aku sangat lapar!" Kata Kwan sembari berjalan menuju ruang makan tanpa melihat ke arah Melisa sama sekali.

Melisa langsung cemberut dan memanyunkan bibirnya melihat sikap suaminya.

"Sayang ... Kenapa meja makan kosong? Apa kamu tidak masak seperti tahun lalu? Biasanya kamu masak masakan enak di malam Anniversary kita. Ada apa?" Tanya Kwan ketika ia melihat tidak ada apa-apa di atas meja.

Merasa tidak mendapat respons dari Melisa, Kwan pun langsung menoleh ke arah Melisa yang sedang merenggut kesal, dengan wajah ditekuk.

Kwan mengeryit heran karena ia merasa ada yang aneh dengan ekspresi Melisa.

Sebenarnya Melisa sudah masak makanan spesial buat mereka seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, masakannya sudah dingin sehingga Melisa menyimpannya untuk dipanaskan setelah suaminya siap untuk makan.

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu pulang tengah malam padahal kamu tahu kalau ini malam Anniversary kita dan bagaimana tradisi kita!" Kata Melisa dengan kesal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant