webnovel

Kita Juga Menantu

"Aku gunakan untuk main game makanya mati. Oh iya, tolong kirim nomor akunmu ke Sekretarisku agar ia bisa mengirim uang untukku! Aku butuh uang untuk membeli ponsel!"

Arya menarik napas dalam. Ia memaklumi sifat Dae-Joon yang suka seenaknya tapi ia juga tahu kalau Dae-Joon orang yang baik.

"Aku akan cas ponsel ini dulu. Sambil menunggu kita makan siang dulu!" Kata Arya.

Dae-Joon tersenyum lebar karena Arya tidak menolak permintaannya. Ia pun langsung mengangguk dan mengikuti Arya menuju ruang makan.

Korea Selatan.

Di waktu yang sama, Bu Anisa termenung di dekat jendela kamarnya. Hatinya sangat gelisah dan bola matanya mulai berkaca-kaca.

"Sayang ... Ada apa denganmu? Kenapa kamu tidak mau keluar untuk makan siang? Ayrcen sudah menunggu kita?" Tanya Pak Ali dengan heran.

Pak Ali segera ke kamar ketika mendengar kalau istrinya tidak mau keluar makan siang.

Bu Anisa menoleh ke arah suaminya dengan ekspresi yang sedih.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant