Di luar ruangan operasi, Ye Xiao tengah menunggu dengan cemas. Sebelumnya, dia tidak pernah percaya pada Tuhan, tapi sekarang dia bahkan diam-diam berdoa seperti Ibu Mi.
Setelah sepuluh jam berlalu, lampu di luar pintu ruang operasi akhirnya menyala. Pintu terbuka dan Profesor Smith beserta staf medis lainnya keluar.
"Profesor, bagaimana operasinya?"
Ye Xiao dengan cepat mendekat dan bertanya.
"Sejauh ini sangat sukses. Tinggal kita lihat apakah mereka bisa melewati masa kritis dan bangun dalam waktu tiga hari kedepan."
Profesor Smith melepas maskernya dan menatap Ye Xiao dengan raut wajah lelah.
"Terima kasih."
Ye Xiao menghela napas lega, lalu bertanya, "Bagaimana dengan Profesor Ji?"
"Ada di ruang ICU juga."
"Apa dia bisa hidup tanpa otak kecilnya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com